Bank Asosiatif: Pengertian dan Contohnya

Penjelasan apa itu bank asosiatif

Adanya bank sendiri dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pada suatu negara. Adanya tujuan yang sama ini membentuk berbagai macam asosiasi bank yang juga memiliki tujuan tertentu.

Beberapa asosiasi yang dilakukan contohnya seperti asosiasi lembaga kliring, sistem kartu bank, dan lain sebagainya. Dengan adanya asosiasi ini tentunya masyarakat akan semakin mudah dalam menjalankan kegiatan ekonominya tanpa harus khawatir dengan akses bank yang jauh, karena bisa dibackup oleh bank lainnya.

Nah, apa itu bank asosiatif dan apa saja bentuknya? Simak penjelasan lengkapnya dari IDN Times berikut ini.

Baca Juga: Jenis-Jenis Kartu Kredit Bank Mega, Banyak Banget Pilihannya!

1. Apa itu bank asosiatif?

Bank Asosiatif: Pengertian dan ContohnyaPara nasabah melakukan transaksi di BNI (Dok. IDN Times/BNI)

Bank asosiatif ini merupakan bank yang bisa mengakomodasi berbagai layanan yang terbatas dari suatu bank pada geografis tertentu. Gambaran paling jelas adalah ketika kamu sedang bepergian keluar negeri dan harus menarik uang, maka kamu bisa menggunakan ATM yang memiliki hubungan dengan bank kamu tersebut.

Adanya bank asosiatif ini jelas sangat mempermudah layanan kepada masyarakat dari keterbatasan suatu bank. Dengan adanya bank asosiatif ini juga kamu tetap bisa mendapatkan layanan yang sama dengan bank kamu meski di tempat yang tidak terjangkau oleh bank kamu tersebut.

  • Apa yang dilakukan asosiate banking relationship?

Bank asosiatif ini dihubungkan melalui sebuah asosiasi bank yang mencakup seluruh area di dunia. Dengan adanya asosiasi banking ini jelas memungkinkan berbagai kemudahan yang akan diterima oleh masyarakat terkait dengan transaksi keuangan menggunakan bank.

Kerja sama tersebut memungkinkan kepada konsumen untuk mendapatkan layanan cross selling. Artinya, masyarakat bisa mendapatkan layanan dari berbagai bank yang mengikuti asosiasi tersebut dengan mudah.

  • Bentuk Tanggung Jawab

Adanya asosiasi yang terbentuk membuat setiap bank punya kerja sama masing-masing. Sekarang ini bentuk dari kerja sama tersebut sudah diterjemahkan dalam bentuk teknologi.

Tanpa harus melakukan pelaporan, seorang nasabah bisa dengan mudah mendapatkan layanan dari rekanan bank yang dituju. Semua bentuk transaksi tersebut bahkan sudah masuk ke dalam sistem yang secara otomatis berjalan.

Dalam asosiasi tersebut juga sudah banyak bentuk kerja sama yang dijalankan. Mulai dari transaksi keuangan berupa tarik dan setor tunai, bahkan hingga produk pinjaman.

Kerja sama antarbank ini punya tujuan utama terkait dengan kemudahan masyarakat dalam melakukan aktivitas keuangan.

2. Kliring sebagai salah satu bentuk asosiasi perbankan

Bank Asosiatif: Pengertian dan Contohnyailustrasi bank (Pexels/cottonbro)

Salah satu bentuk asosiasi bank yang dilakukan adalah Kliring. Kliring merupakan istilah yang merujuk pada lalu lintas pemindahan uang dari satu rekening ke rekening lainnya.

Adanya kliring ini memudahkan pelanggan dalam memindahkan rekeningnya ke rekening orang lain secara realtime. Sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot harus mencairkan dananya terlebih dahulu, dan membawanya kepada tujuan secara cash.

Terdapat tiga jenis kliring, yaitu:

  1. Kliring umum, yang digunakan untuk mengirimkan ke berbagai rekening lain. Proses ini diawasi langsung oleh bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia.
  2. Kliring lokal, proses pemindahan uang ini dilakukan antar bank dalam skala yang lebih kecil.
  3. Kliring antar cabang, dimana proses pemindahan uang tersebut dilakukan antar cabang yang masih dalam satu bank induk.

Sistem kliring ini memiliki manfaat yang sangat baik terhadap masyarakat, yaitu:

  1. Terjadinya efisiensi dalam proses pembayaran yang dilakukan secara nasional. Proses pengiriman uang terjadi sangat cepat, dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
  2. Mempercepat pengiriman uang yang dilakukan masyarakat. Proses yang dilakukan secara realtime, dan bisa diterima pada saat itu juga.
  3. Mengakomodasi transaksi dalam jumlah yang besar. Dengan adanya kliring, individu maupun perusahaan bisa melakukan transaksi dalam jumlah yang sangat besar.

Baca Juga: Profil Bank Muamalat, Bank Syariah Pertama di Indonesia

3. Proses transfer uang

Bank Asosiatif: Pengertian dan Contohnyabca.co.id

Sebenarnya ada tiga metode pengiriman uang yang dilakukan. Nah, berikut ini tiga metode pengiriman uang:

  • Lalu Lintas Giro (LLG)

Proses pengiriman uang ini dilakukan melalui kliring. Pengiriman ini membutuhkan waktu yang relatif lama, yaitu sekitar 2-3 hari.

Keuntungan dari pengiriman melalui kliring ini adalah biaya pengirimannya sangat murah, hanya sebesar Rp5 ribu saja. Sedangkan, untuk batas maksimal pengirimannya adalah sebesar Rp100 juta.

  • Real Time Gross Settlement (RTGS)

Metode kedua ini memiliki kecepatan pengiriman yang jauh lebih cepat dari kliring. Dimana proses transfer tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam saja. Pengiriman ini dilakukan dengan jumlah transaksi minimal Rp 100 juta.

  • Real Time

Metode terakhir ini lebih cepat, karena uang bisa terkirim hanya hitungan menit saja. Hanya saja dalam proses pengiriman, batas maksimal untuk uang ditransfer hanya sebesar Rp25 juta.

Proses pengiriman dengan metode ini juga bisa dilakukan dengan mudah, melalui ATM, mobile banking, dan internet banking.

Baca Juga: Bank Digital Vs Bank Konvensional, Begini Menurut Dirut BRI 

Itulah bank asosiatif yang semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai produk perbankan. Program asosiasi ini akan memberikan keuntungan pada masing-masing bank, terlebih lagi terhadap pelayanan masyarakat dalam mendapatkan layanan perbankan.

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Anata Siregar
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya