AFTECH Segera Gelar Indonesia Fintech Summit 2022 di Bali

Fintech sangat membantu masyarakat Indonesia!

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) akan menggelar acara 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 di Bali. Acara ini segera berlangsung secara hybrid pada 10-11 November 2022.

AFTECH berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI). Tema yang diusung yakni, Moving Forward Together: The Role of Digital Finance & Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability.

"Topik tahun ini agak berbeda, kita akan menambah soal perlindungan data pribadi dan keamanan siber, infrastruktur sektor jasa keuangan digital, seta ada agenda kerja sama strategis dengan negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik," ujar Pandu dalam konferensi pers Pra-Acara IFS 2022 di Wisma Mulia, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Dear Founder Startup, Ini Tips dari Pandu Sjahrir Hadapi Bubble Burst

1. IFS menjadi kesempatan AFTECH dalam meraih visi

AFTECH Segera Gelar Indonesia Fintech Summit 2022 di BaliKetua umum AFTECH bersama petinggi instansi keuangan lainnya (dok.istimewa)

Ketua umum AFTECH, Pandu Sjahrir mengatakan AFTECH menjadikan IFS sebagai sarana pendorong inklusi keuangan di Indonesia, terutama melalui layanan keuangan digital. IFS dan BFN digelar di tengah peningkatan signifikan atas financial technology (fintech) di Tanah Air.

“Sebagai asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital, ajang IFS menjadi upaya AFTECH untuk meraih visi, yakni mendorong inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital,” ungkap Pandu.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Masyarakat, AFTECH Gelar BFN 2021

2. Tema yang diangkat menyesuaikan KTT G20

AFTECH Segera Gelar Indonesia Fintech Summit 2022 di BaliPenyelenggara IFS dan BFN 2022 (dok.istimewa)

Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Dudi Dermawan, mengatakan BI bersama dengan AFTECH dan OJK merancang segala tema IFS dan BFN 2022 sesuai dengan pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia.

“Presidensi G20 Indonesia mengangkat pengembangan pembayaran lintas negara (cross-border payment) sebagai salah satu agenda prioritas," ungkap Dudi.

Guna mewujudkan presidensi G20 di IFS 2022, kata dia, interoperabilitas kerja sama lintas batas internasional juga perlu diperkuat di tengah peningkatan digitalisasi ekonomi.

"Dalam mewujudkannya, interoperabilitas yang dicapai melalui kerja sama lintas batas internasional perlu diperkuat di tengah peningkatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Termasuk percepatan digitalisasi menuju inklusi ekonomi-keuangan, remitansi, perdagangan ritel, dan UMKM,” sambungnya.

Baca Juga: Tips bagi Pengguna Fintech Lending agar Terhindar dari Kerugian

3. Industri fintech lending memudahkan layanan keuangan di masyarakat

AFTECH Segera Gelar Indonesia Fintech Summit 2022 di BaliIlustrasi Fintech (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan, Ketua Umum AFPI, Adrian Gunadi, menyinggung soal fintech lending di sela-sela konferensi pers pra-acara. Dia menyampaikan bahwa kehadiran fintech lending dapat memudahkan masyarakat Indonesia, yang masih tergolong kategori unbanked.

“Industri fintech lending terbukti dapat memberikan kemudahan layanan finansial di tengah masih banyaknya masyarakat Indonesia masih masuk ke dalam kategori unbanked," kata dia.

Tercatat hingga September 2022, agregat penyaluran pendanaan mencapai Rp455 triliun yang disalurkan oleh 960.396 pemberi pinjaman, kepada 90,21 juta peminjam.

" Hingga September 2022 saja, Industri ini berhasil mencatatkan agregat penyaluran pendanaan mencapai Rp455 triliun yang disalurkan oleh 960.396 pemberi pinjaman atau lender kepada 90,21 juta penerima pinjaman. Ini adalah bukti nyata kontribusi fintech lending dalam memeratakan inklusi keuangan di Indonesia,” lanjutnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya