Atasi Dampak Pandemik, The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp6,2 Triliun

Surat utang yang dibeli antara lain punya Coca Cola, AT&T

Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed membeli surat utang milik beberapa korporasi senilai US$428 juta atau setara Rp6,2 triliun (kurs US$1=Rp14.492). Ini merupakan bagian dari program Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Sekunder (SMCCF) di mana The Fed akan membeli surat utang korporasi hingga nilainya US$250 miliar. Kebijakan ini dibuat oleh otoritas setempat di AS untuk untuk meningkatkan pinjaman di pasar kredit yang terganggu selama pandemik COVID-19. 

Dilansir Business Insider (29/6/2020), surat utang korporasi yang dibeli antara lain milik Coca-Cola, perusahaan telekomunikasi AT&T dan perusahaan milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway. Daftar surat utang milik korporasi yang dibeli disampaikan ke publik pada 28 Juni 2020. Di daftar tersebut tertulis ada sekitar 86 perusahaan berbeda yang surat utangnya akan dibeli The Fed. 

"The Fed melakukan ini untuk menjaga agar korporasi Amerika tetap bisa bertahan di tengah penutupan ekonomi yang sebelumnya tidak diprediksi," demikian tulis Business Insider

Lalu, apakah cara ini sukses membuat perusahaan itu tetap bertahan di tengah pandemik?

1. Di gelombang pertama, ada delapan perusahaan yang surat utangnya dibeli oleh The Fed

Atasi Dampak Pandemik, The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp6,2 Triliun(Ilustrasi stimulus ekonomi) IDN Times/Mia Amalia

Di gelombang pertama, tercatat ada delapan perusahaan yang surat utangnya dibeli The Fed, yaitu 

  1. Surat utang yang dikeluarkan oleh AT&T senilai US$16,4 juta
  2. Surat utang yang dikeluarkan oleh Boeing senilai US$7,6 juta
  3. Surat utang yang dikeluarkan oleh Coca Cola senilai US$6,6 juta
  4. Surat utang yang dikeluarkan oleh Exxon Mobil senilai US$5,1 juta
  5. Surat utang yang dikeluarkan oleh Ford senilai US$7,9 juta
  6. Surat utang yang dikeluarkan oleh Walmart senilai US$8,7 juta
  7. Surat utang yang dikeluarkan oleh Philip Morris International senilai US$6,2 juta
  8. Surat utang yang dikeluarkan oleh United Health Group senilai lebih dari US$16 juta

Bank Sentral AS mengalokasikan dana lebih besar untuk membeli surat utang milik United Health Group dan AT&T. Nilainya masing-masing mencapai lebih dari US$16 juta atau setara Rp231 miliar. 

Data dari Business Insider menunjukkan sebanyak 48 persen dari surat utang yang dibeli oleh The Fed memiliki peringkat AAA, AA, atau A. Sementara, 48 persen surat utang lainnya diberi peringkat BBB dan sisa 14 persen lainnya memiliki peringkat BB. 

Baca Juga: Ini Kata Ekonom Soal Operasi Repo The Fed

2. Bank Sentral AS mulai membeli obligasi korporasi dengan total US$250 miliar

Atasi Dampak Pandemik, The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp6,2 Triliun(Ilustrasi utang) IDN Times/Arief Rahmat

Pada pertengahan Juni lalu, Bank Sentral AS (The Fed) mengumumkan pembelian hingga US$250 miliar dalam bentuk obligasi korporasi di pasar sekunder. The Fed juga bisa meminta dana tambahan dari Departemen Keuangan senilai US$25 miliar seperti yang tertulis di dalam UU Bantuan untuk Virus Corona, Pemulihan dan Keamanan Ekonomi (CARES Act). 

Sementara, untuk ETF (Exchange-Traded Funds) atau dana yang diperdagangkan di Bursa Efek, hingga (18/6) lalu, The Fed sudah menginvestasikan di surat utang milik 16 perusahaan dengan nilai total mencapai US$6,8 miliar. 

Pembelian terbesar The Fed, digunakan untuk iBoxx US Dollar Investment Grade Corporate Bond ETF yang berisi 30 obligasi Apple. Sedangkan per 19 Mei 2020 lalu, The Fed setidaknya memiliki US$5,7 juta obligasi produsen iPhone tersebut lewat ETF.

3. Bank Sentral AS juga memberikan pendanaan bagi rumah tangga dan pengusaha

Atasi Dampak Pandemik, The Fed Borong Obligasi Korporasi Rp6,2 Triliun(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Selain membeli surat utang milik korporasi individu, The Fed juga menambah ketersediaan pinjaman hingga US$2,3 triliun untuk mendukung perekonomian. Pendanaan ini ditujukan membantu rumah tangga dan pengusaha serta meningkatkan kemampuan pemerintah negara bagian maupun lokal dalam memberikan layanan penting selama pandemik COVID-19. 

Kepala The Fed, Jerome H Powell mengatakan ada tiga hal yang menjadi prioritas utama Negeri Paman Sam saat ini yaitu mengatasi krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung, memberikan perawatan bagi pasien dan membatasi penyebaran virus lebih lanjut.

Powell mengatakan peran The Fed saat ini adalah memberikan bantuan dan stabilitas sebanyak mungkin selama aktivitas ekonomi di AS masih dibatasi. 

"Tindakan kami hari ini, akan membantu memastikan proses pemulihan," ungkap Powell, seperti dilansir dalam pernyataan resminya pada 9 April 2020 lalu. 

Baca Juga: Mata Uang Garuda Terbang Tinggi, Usai The Fed dan BI Tahan Suku Bunga

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya