7 Tips Mengatur Uang THR biar Gak Cepat Habis, Jangan Impulsif!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mudah sekali kalap melihat Tunjangan Hari Raya (THR) masuk ke rekening. Kebanyakan orang bakal langsung membeli barang yang diinginkan dari lama. Memang itu gak salah, tetapi menerapkan tips mengatur THR bakal membantu meningkatkan keuangan kamu.
Daripada THR habis dalam sekejap untuk beli barang-barang konsumtif, lebih bijak kalau kamu mengalokasikannya ke beberapa hal. Masih sisa, kan, THR kamu? Jangan impulsif, terapkan tips mengatur uang THR biar gak cepat habis ini, deh!
1. Belanja kebutuhan Lebaran
Belanja memang sulit dihindari kalau baru saja mendapat THR. Namun, membeli kebutuhan Lebaran justru salah satu kewajiban yang patut dipersiapkan. Alokasikan kebutuhan ini sekitar 50 persen dari THR.
Kamu bisa menggunakannya untuk biaya ongkos mudik, belanja kue Lebaran, perangkat ibadah, hamper Lebaran, dan sejenisnya. Gak ada lagi alasan gak mudik karena ongkosnya kurang. Kalau tidak mudik, kamu bisa menabungnya saja, ya!
2. Kurangi belanja online
Cara mengatur THR supaya tidak mubazir adalah mengurangi belanja online. Sadar atau tidak, kehadiran e-commerce rentan mendorong sikap impulsif. Apalagi toko-toko online digembor dengan promo besar-besaran yang terlalu sayang dilewatkan.
Padahal, barang-barang yang kamu beli saat itu belum tentu barang penting. Lama-lama, pengeluaran kecil ini menumpuk jadi besar dan tanpa sadar THR tiba-tiba tinggal setengah. Untuk itu, coba kontrol diri sebelum menekan tombol checkout, ya!
3. Investasi
Kamu mungkin bosan mendengar tips-tips keuangan pasti membahas soal investasi. Namun, memang benar kalau investasi sangat dianjurkan untuk mengelola THR. Bagi pemula, tidak usah mengalokasikan besar-besar, cukup 10 persen dari total THR.
Uang yang diinvestasikan sangat berguna untuk melawan inflasi. Kamu bisa memilih reksadana, saham, obligasi, atau jenis lainnya.
Riset dulu instrumen yang dipilih biar gak salah langkah yang malah bikin boncos. Pemula disarankan pilih reksadana pasar uang yang low risk.
Editor’s picks
4. Menabung
Menabung sudah pasti wajib dilakukan saat menerima THR. Cara mengatur THR ini wajib dilakukan di awal supaya dipisahkan dari uang yang akan dikeluarkan nantinya. Atur sekitar 10—30 persen dari total THR untuk mengisi tabungan. Ini dipergunakan nanti ketika kamu memiliki perencanaan keuangan di masa mendatang, misalnya, untuk pendidikan anak.
5. Sedekah
Bersedekah di masa kemenangan ini adalah ladang pahala. Tak heran kalau banyak yang berbagi THR kepada orang-orang yang membutuhkan. Kamu bisa mengalokasikan minimal 2,5 persen dari THR untuk membayar kewajiban, salah satunya zakat. Sisanya bisa dibagikan ke orang-orang maupun saudara terdekat yang membutuhkan. Dengan begitu, bukan hanya kamu yang berbahagia.
6. Bayar cicilan
Cicilan rumah, kendaraan, barang dan berbagai hal lainnya harus segera dilunasi supaya kamu tidak lagi dibebani utang. Cara mengatur THR untuk hal ini tentu mengalokasikan sekian persen untuk melunasi utang-utang yang memungkinkan.
Biar lebih mudah, sebaiknya buat daftar cicilan dan prioritaskan utang yang perlu dilunasi sesegera mungkin. Beruntung kalau kamu tidak punya utang, sehingga uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
7. Dana darurat
Dana darurat adalah dana yang berfungsi sebagai bantalan penolong kalau terjadi kecelakaan, sakit, kendaraan rusak, kehilangan pekerjaan, bencana, dan lain-lain. Ambil sekitar 20—30 persen untuk dijadikan dana darurat.
Menghadapi situasi tiba-tiba bakal sangat menantang, khususnya jika kamu tidak memiliki dana darurat. Kamu setidaknya lebih memiliki persiapan dengan adanya simpanan yang khusus untuk kebutuhan mendadak tersebut.
Menerapkan cara mengatur THR ini membantu biar kamu gak boncos karena impulse buying. Mulailah perbaiki keuangan kamu dengan menggunakannya secara bijak. Kamu sendiri, sudah pernah menerapkan salah satu tips di atas?
Baca Juga: 5 Zodiak yang Cenderung Impulsif dalam Mengambil Keputusan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.