Ilustrasi strategi finansial (freepik.com)
Banyak investor tahu kapan harus membeli, tapi tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk menjual. Padahal, exit strategy adalah bagian penting dalam perencanaan investasi untuk melindungi keuntungan dan mencegah kerugian besar. Tanpa strategi keluar yang jelas, kamu bisa terjebak antara rasa serakah saat harga naik atau panik saat harga turun.
Agar keputusan lebih terarah, tentukan sejak awal batas waktu investasi, target keuntungan, dan ambang kerugian yang bisa kamu toleransi. Dengan begitu, setiap langkahmu akan lebih disiplin dan berbasis strategi, bukan emosi. Strategi ini juga membantu menjaga kestabilan portofolio dan memastikan tujuan keuanganmu tetap berada di jalur yang benar.
Selain saham individu, ada banyak opsi investasi yang bisa memberikan hasil kompetitif tanpa tekanan besar. Diversifikasi adalah kunci — menggabungkan saham, obligasi, reksa dana, hingga real estate bisa menurunkan risiko dan menjaga kestabilan portofolio.
Salah satu cara termudah adalah dengan reksa dana indeks, yang mengikuti kinerja ratusan perusahaan besar tanpa perlu analisis rumit. Sementara itu, investasi properti juga bisa menjadi sumber penghasilan pasif lewat sewa dan kenaikan nilai tanah atau bangunan dari waktu ke waktu. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap menumbuhkan kekayaan tanpa stres menghadapi naik-turun harga saham setiap hari.