Terjebak Buy Now Paylater? Ini 5 Cara Keluar dari Lingkaran Utang

01 Nov 2025, 19:28 WIB

Haviar Irhian

ilustrasi fitur wishlist atau keranjang di online shop (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Intinya sih...

Lakukan perencanaan keuangan yang realistis
Prioritaskan pembayaran dengan bunga tertinggi
Hindari godaan belanja sebelum lunas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) memang bikin belanja lebih mudah dan menggoda. Tapi kalau gak hati-hati, utang kecil bisa numpuk jadi masalah serius. Banyak pria baru sadar kalau pembayaran yang kelihatannya ringan itu bisa bikin keuangan kacau.

Masalah utang ini bukan cuma soal nominal, tapi juga kebiasaan dan pengelolaan finansial. Kalau dibiarkan, stres dan tekanan finansial bisa berpengaruh ke semua aspek hidup. Untungnya, ada beberapa strategi simpel biar kamu gak terjebak buy now paylater alias utang.

1. Pahami total utang dan jatuh tempo

ilustrasi hutang yang menumpuk (pexels.com/Pixabay)

Langkah pertama adalah tahu persis berapa total utang dan kapan harus dibayar. Banyak orang cuma fokus ke cicilan bulanan tanpa ngeh total utang yang sebenarnya. Kalau kamu tahu jumlah pasti, lebih mudah buat bikin rencana pelunasan.

Buat daftar semua transaksi BNPL dan tanggal jatuh tempo. Dengan data lengkap, kamu bisa prioritaskan pembayaran. Ini juga bikin kamu lebih sadar sama pola belanja yang bikin utang menumpuk.

2. Prioritaskan pembayaran dengan bunga tertinggi

ilustrasi dikejar hutang (pexels.com/Nicola Barts)

Kalau utangmu tersebar di beberapa platform BNPL, fokus dulu ke yang bunganya paling tinggi. Bayar utang berbunga tinggi lebih dulu bisa mengurangi total biaya yang harus kamu tanggung. Strategi ini bikin proses pelunasan lebih cepat dan efisien.

Selain itu, utang yang lama dibiarkan bisa nambah stres mental. Jadi, jangan cuma bayar minimal, tapi targetkan pelunasan yang signifikan. Prioritas ini bikin kamu lebih cepat bebas dari lingkaran utang.

3. Buat anggaran dan catat pengeluaran

ilustrasi atur keuangan pribadi (pexels.com/pexels)

Mengatur keuangan itu wajib biar utang gak kembali menumpuk. Buat anggaran bulanan yang realistis, termasuk alokasi buat cicilan BNPL. Catat pengeluaran supaya kamu tahu ke mana uangmu pergi dan bisa lebih disiplin.

Pria yang konsisten bikin anggaran biasanya lebih cepat keluar dari utang. Ini juga bikin kamu sadar mana kebutuhan dan mana keinginan. Dengan disiplin, kebiasaan belanja impulsif bisa dikontrol lebih mudah.

4. Hindari godaan belanja sebelum lunas

ilustrasi cek reputasi toko online (pexels.com/AS Photography)

Salah satu jebakan BNPL adalah mudahnya akses belanja baru. Kalau utang lama belum lunas, menambah utang baru cuma bikin lingkaran makin berat. Jadi, penting banget tahan diri dan fokus dulu buat melunasi utang yang ada.

Matikan notifikasi promo atau aplikasi belanja sementara. Batasi akses kartu kredit atau BNPL sampai saldo bersih. Disiplin ini sering jadi kunci buat bebas dari lingkaran utang.

5. Cari sumber tambahan buat percepat pelunasan

ilustrasi pekerjaan freelance (pexels.com/Canva studio)

Kalau memungkinkan, cari cara buat tambahan penghasilan sementara. Bisa lewat pekerjaan sampingan, freelance, atau jual barang yang udah gak terpakai. Uang ekstra ini bisa langsung dialokasikan buat bayar utang lebih cepat.

Dengan begitu, beban mental dan finansial berkurang lebih cepat. Strategi ini bikin kamu merasa lebih kontrol terhadap situasi. Setiap langkah kecil bikin lingkaran utang makin mengecil dan bisa bebas lebih cepat.

Terjebak BNPL memang gampang, tapi keluar dari lingkaran utang itu sepenuhnya bisa diatur dengan strategi yang tepat. Kuncinya ada di kesadaran, disiplin, dan perencanaan keuangan yang realistis. Dengan langkah-langkah simpel ini, kamu bisa mulai balik kontrol atas keuanganmu.

Jadi, jangan biarkan utang kecil bikin hidup terasa berat. Fokus dulu, disiplin bayar, dan mulai ubah kebiasaan belanja. Dengan begitu, kamu tak lagi terjebak buy now paylater.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.