Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Finansial Penting sebelum Kamu Pindah ke Luar Negeri

Gisela Cindy, mantan artis cilik yang kini menetap di Kanada. (Dok Wise)

Jakarta, IDN Times - Meninggalkan Tanah Air untuk menetap di luar negeri bukanlah keputusan yang dapat diambil dengan ringan. Proses ini melibatkan berbagai persiapan, baik dari sisi administratif maupun finansial. Mengurus dokumen seperti visa, izin tinggal, hingga akomodasi adalah tahap awal yang sering kali kompleks.

Namun, tantangan finansial kerap menjadi faktor paling krusial yang harus diperhatikan sebelum memulai kehidupan di negara baru. Gisela Cindy, seorang mantan artis cilik yang memutuskan untuk tinggal di Kanada sejak beberapa tahun lalu, berbagi pengalamannya terkait perencanaan keuangan bagi kamu para calon migran.

Dengan langkah yang tepat, ia berhasil mengatasi tantangan tersebut dan membangun kehidupan baru di luar negeri. Berikut adalah tips finansial berdasarkan pengalamannya yang dapat menjadi panduan bagi mereka yang berencana pindah ke luar negeri, dilansir Wise.

1. Lakukan riset biaya hidup di negara tujuan

freepik.com/freepik

Sebelum menetap di negara baru, penting untuk memahami gambaran biaya hidup di sana. Biaya akomodasi sering kali menjadi pengeluaran terbesar, tetapi jangan lupakan aspek lain seperti makanan, transportasi, dan asuransi kesehatan. Dengan memahami kebutuhan tersebut, kamu bisa membuat rencana anggaran yang realistis.

“Dulu waktu memutuskan pindah sangat spontan, dan sejujurnya saya tidak sempat melakukan banyak riset tentang biaya hidup di Kanada. Saya cukup beruntung karena memiliki teman Indonesia di Kanada dan ada agensi pendidikan internasional di Indonesia yang bantu mencarikan tempat tinggal mengurus proses administrasinya,” ungkap Gisela.

Gisela menjelaskan bahwa riset yang menyeluruh akan membantu calon migran menyiapkan dana awal dan mengelola pengeluaran. Namun, ia menyarankan agar calon migran tidak hanya bergantung pada keberuntungan atau bantuan pihak lain. Dengan riset yang memadai, kamu bisa lebih mandiri dalam menavigasi biaya hidup di negara baru.

2. Investasi dalam pendidikan

ilustrasi biaya kuliah (pexels.com/Gül Işık)

Melanjutkan pendidikan di luar negeri dapat membuka berbagai peluang, baik untuk pekerjaan maupun izin tempat tinggal tetap. Banyak negara yang menawarkan program kerja bagi mahasiswa internasional, sehingga mereka dapat belajar sambil bekerja.

Selain itu, pendidikan tinggi menjadi salah satu komponen penting dalam sistem poin untuk mendapatkan permanent residency di beberapa negara, termasuk Kanada. Gisela mengungkapkan bahwa dengan bekerja full-time setelah menyelesaikan pendidikannya, ia berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan status permanent resident.

“Semakin tinggi title pekerjaan dan banyaknya pengalaman, nilai poinnya semakin tinggi,” jelas Gisela. “Satu tahun setelah aku kerja full-time sudah berhasil dapat permanent residence.”

Namun, ia juga mengingatkan bahwa biaya pendidikan di luar negeri cenderung tinggi, sehingga calon migran perlu mempersiapkan dana tambahan untuk keperluan seperti kursus bahasa asing atau sertifikasi profesional. Kedua hal ini dapat menjadi investasi yang meningkatkan peluang karier di negara tujuan.

3. Perhatikan biaya transfer dan kurs tukar

ilustrasi transfer uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat tinggal di luar negeri, kebutuhan untuk mengirim atau menerima uang dari Indonesia mungkin akan sering terjadi. Gisela menekankan pentingnya memilih penyedia layanan transfer uang yang transparan dan menawarkan biaya rendah.

Layanan tradisional sering kali memiliki biaya transfer yang tinggi serta markup nilai tukar, yang dapat membebani keuangan. Sebagai gantinya, gunakan platform yang menawarkan nilai kurs tengah, seperti yang ditampilkan di mesin pencari atau aplikasi transfer uang modern.

Dengan cara ini, kamu bisa memantau nilai tukar secara real-time dan menghemat pengeluaran. Gisela berbagi bahwa hal ini menjadi salah satu strategi utamanya dalam mengelola keuangan saat tinggal di luar negeri.

"Dulu keluarga di Indonesia sering kirim uang ke saya menggunakan layanan pengiriman uang tradisional, tapi ternyata biaya transfernya mahal banget. Selain itu, saya menyadari bahwa kursnya juga di-markup. Kemudian, saya menemukan Wise, yang menawarkan biaya rendah dan nilai tukar yang transparan," ujarnya.

"Saya juga bisa memantau nilai tukar melalui aplikasi di HP dan mendapatkan notifikasi nilai tukar secara real-time, yang sangat membantu setiap kali saya perlu menerima atau mengirim uang ke luar negeri,” tambah Gisela. 

Ketiga tips ini diharapkan dapat membantu calon migran untuk lebih siap secara finansial sebelum memulai kehidupan baru di luar negeri. Dengan perencanaan yang matang, tantangan yang dihadapi bisa diminimalkan sehingga kamu dapat fokus untuk meraih kesuksesan di negara tujuan.

Yuk, susun perencanaan yang matang mulai dari sekarang!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Farid Kurniawan
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us