Tips Memenuhi Kebutuhan Tanpa Harus Mengandalkan Utang

23 Agu 2023, 08:05 WIB

Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pembahasan utang di kalangan anak muda, khususnya generasi millennial dan z sedang ramai.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2022 membuktikan generasi millennial dan z paling suka berutang, karena mendominasi data pengguna platform pinjaman online (pinjol).

Selain itu, OJK juga membeberkan banyak kalangan muda yang tak bisa mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR), karena terjerat PayLater yang membuat skor kreditnya buruk.

Nah, bagi kamu yang masih terbebas dari utang, simak tiga tips ini agar tetap produktif dan terhindar dari jeratan utang.

1. Memahami kebutuhan pribadi

Ilustrasi belanja online (IDN Times/Arief Rahmat)

Dikutip dari situs resmi DBS, Rabu (23/8/2023), pengelolaan finansial yang baik akan mempermudah segala aktivitas keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memulainya, bisa dengan membuat anggaran, sehingga bisa memetakan kebutuhan yang priotitas.

Nah, di sinilah keteguhan kamu diuji. Kamu harus memahami kebutuhan yang sangat krusial, dan jangan tergoda dengan keinginan untuk memiliki suatu barang yang tidak penting.

Utamakan kebutuhan seperti membayar sewa tempat tinggal atau cicilan rumah, cicilan kendaraan, tagihan listrik, air, kebutuhan makan sehari-hari, transportasi, pulsa, tagihan internet, dan kebutuhan mendesak lainnya.

2. Mulai berinvestasi

ilustrasi dana insentif (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam rencana anggaran, akan lebih baik jika kamu juga memasukkan alokasi investasi. Jadi, perkirakan dana yang kamu butuhkan untuk kehidupan sehari-hari, lalu kurangi dari gaji. Jika gaji kamu masih tersisa, sisihkanlah sebagian untuk berinvestasi.

Investasi akan membantu kamu terhindari dari jeratan utang di masa depan. Kalaupun kamu memiliki utang, keuntungan dari investasi bisa membantu menutupi utang tersebut. Apalagi, jika kamu melakukan diversifikasi dan mendapatkan profit dari berbagai sumber instrumen investasi.

3. Ajukan pinjaman untuk hal produktif atau mendesak

ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika memang kamu harus mengajukan pinjaman, maka pastikan kamu membuat perhitungan sebaik mungkin. Perhitungkan baik-baik berapa nominal yang harus dipinjam. Hitung juga nilai bunganya, dan pastikan kamu punya kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut sampai lunas.

Pinjaman adalah sebuah kewajiban dimana kamu harus mengembalikannya tepat waktu sesuai perjanjian. Jadi, perhitungkan dari awal dan ajukan pinjaman dengan nominal sesuai kebutuhan. Jangan mengajukan terlalu besar sampai melebihi kemampuan kamu dalam membayar pinjaman tersebut.