5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anak

Kelak anak justru jadi tidak memahami pengelolaan keuangan

Uang tentunya dikenal sebagai alat transaksi yang sah untuk digunakan oleh semua orang. Keberadaan uang sangat penting untuk memudahkan segala aktivitas yang ada, termasuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan segala hal penting yang ada pada uang, tak heran jika benda tersebut sudah diperkenalkan pada anak-anak sejak kecil.

Sayangnya, banyak orangtua yang justru keliru dalam memperkenalkan uang pada anak-anak sehingga memberikan efek yang tidak baik. Beberapa kesalahan umum berikut ini banyak terjadi pada orangtua yang memperkenalkan uang untuk pertama kali pada anak-anaknya.

1. Terlambat memperkenalkan uang pada anak

5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anakilustrasi memberikan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Banyak orangtua yang memiliki kekhawatiran berlebih soal uang. Mereka justru akan cenderung menunda memperkenalkan uang pada anak.

Justru saat anak terlambat belajar soal uang, maka mereka akan bingung dalam bertransaksi. Mereka juga jadi tak bisa membedakan mana yang mahal dan murah sehingga tidak memiliki pertimbangan.

2. Memudahkan anak memperoleh apa yang ia inginkan

5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anakilustrasi anak dengan mainan (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Tak hanya orang dewasa saja yang selalu ingin membeli sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Anak-anak pun jelas demikian dengan segala keinginannya. Namun, caranya tidak dengan selalu memberikan apa yang diinginkannya.

Dilansir The Huffington Post, pengenalan terhadap uang nantinya akan membuat anak dapat memahami seberapa berharganya barang yang mereka inginkan. Nantinya mereka dapat belajar menabung dari pengetahuan yang diperolehnya soal uang.

3. Tidak memberi paham mengenai esensi uang pada anak

5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anakilustrasi memberi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Anak-anak sejatinya memiliki pikiran yang masih polos. Mereka cenderung belum memahami dengan jelas tentang apa itu uang dan seberapa berharganya uang.

Di situlah pentingnya peran orangtua bermain untuk memastikan anak-anak memahani apa esensi uang. Dengan memperkenalkannya terlebih dahulu, maka mereka akan bisa menghargai uang dengan semestinya.

Baca Juga: 5 Dampak Masalah Keuangan pada Kehidupan Anak, Jangan Boros!

4. Tidak melibatkan anak saat berbelanja

5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anakilustrasi keluarga sedang berbelanja (pxels.com/Greta Hoffman)

Berbelanja bulanan tentunya menjadi aktivitas yang rutin dilakukan setiap orang. Kamu boleh sama melakukan hal ini, namun dengan melibatkan anak di dalamnya.

Dilansir First Horizon, melibatkan anak selama proses belanja, nantinya anak akan memahami harga-harga yang ada pada setiap barang. Anak-anak pun jadi bisa menyeleksi mana barang-barang yang memang mahal atau terjangkau dari segi harga. Cara ini bisa melatih anak dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum membelinya.

5. Tidak memperkenalkan transaksi pembayaran nontunai

5 Kekeliruan Umum Orangtua saat Perkenalkan Uang pada Anakilustrasi transaksi nontunai (pexels.com/energepic.com)

Di zaman modern kini memang transaksi pembayaran berbasis tunai sekarang sudah mulai digeser. Banyak orang yang kini beralih pada pembayaran nontunai yang jauh lebih hemat.

Tak ada salahnya dalam memperkenalkan anak mengenai hal ini. Kelak anak jadi lebih berhati-hati dalam menggunakan pembayaran nontunai dan dapat memahami secara praktis mengenai penggunaannya.

Pentingnya memperkenalkan soal uang sejak kecil pada anak tentunya dapat dicoba. Meski demikian, tetap berikan nasihat terhadap anak tetap bagaimana sebaiknya ia dapat bersikap dalam menggunakan uang secara bijak. Anak jadi bisa memahami penggunaan uang, deh!

Tresna Nur Andini Photo Verified Writer Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya