Begini Langkah Diversifikasi Portofolio Investasi, Bisa Lebih Cuan!

Jakarta, IDN Times - Dunia saat ini diselimuti ketidakpastian. Untuk itu kamu yang saat ini sedang berinvestasi perlu menyiapkan strategi agar terhindar dari kerugian. Andaikan rugi pun harapannya dapat diminimalisir.
Untuk menetapkan strategi investasi yang dapat meredam potensi kerugian, kamu tidak disarankan menaruh semua dana yang kamu miliki pada satu jenis investasi saja. Ini adalah tesis utama yang menjadi dasar konsep diversifikasi.
Mengutip Investopedia, diversifikasi adalah strategi manajemen yang memadukan berbagai investasi dalam satu portofolio. Gagasan di balik diversifikasi adalah bahwa berbagai investasi akan menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Ini juga menunjukkan bahwa investor akan menghadapi risiko yang lebih rendah dengan berinvestasi di berbagai kendaraan.
Berikut adalah tiga tips untuk membantu kamu melakukan diversifikasi!
1. Sebar dana yang kamu miliki ke berbagai macam investasi

Ekuitas bisa sangat bagus, tetapi jangan menaruh semua uang kamu dalam satu saham atau satu sektor. Pertimbangkan untuk membuat reksa dana virtual kamu sendiri dengan berinvestasi di beberapa perusahaan yang kamu kenal, percayai, dan bahkan gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi saham bukan hanya satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan. Kamu juga dapat berinvestasi dalam komoditas. Dengan cara ini, kamu akan menyebarkan risiko, yang dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih besar.
Pastikan kamu menjaga diri kamu pada portofolio yang dapat dikelola. Tidak ada gunanya berinvestasi dalam 100 'kendaraan' yang berbeda ketika kamu benar-benar tidak punya waktu atau sumber daya untuk mengikutinya. Cobalah untuk membatasi diri pada sekitar 20 hingga 30 investasi yang berbeda.
2. Terus bangun portofolio

Investasikan uang kamu secara teratur, misalnya dengan menggunakan metode dollar-cost averaging. Ide di balik strategi ini adalah untuk mengurangi risiko investasi kamu dengan menginvestasikan jumlah uang yang sama selama periode waktu tertentu, tidak peduli meskipun sedang terjadi volatilitas pasar.
Dengan dollar-cost averaging, kamu menginvestasikan uang secara teratur ke dalam portofolio sekuritas tertentu. Dengan menggunakan strategi ini, kamu akan membeli lebih banyak saham saat harga rendah, dan lebih sedikit saat harga tinggi.
3. Ketahui kapan harus keluar

Membeli dan menahan ataupun dollar-cost averaging adalah strategi yang bagus. Tetapi hanya karena kamu memiliki investasi secara autopilot tidak berarti harus mengabaikan kekuatan yang sedang bekerja.
Tetaplah mengikuti perkembangan investasi dan tetap mengikuti setiap perubahan dalam kondisi pasar secara keseluruhan. Kamu pasti ingin tahu apa yang terjadi pada perusahaan tempat kamu berinvestasi. Dengan melakukan itu, kamu juga akan dapat mengetahui kapan saatnya untuk memotong kerugian kamu, menjual, dan beralih ke investasi berikutnya.