Apa Itu Loud Budgeting? Begini Cara Menerapkannya

Ada 4 langkah yang perlu dijalankan

Jakarta, IDN Times - Tren media sosial yang satu ini bisa menjadi cara cerdas untuk menghemat lebih banyak uang dan mencapai tujuan keuanganmu. Menetapkan batasan keuangan bukanlah konsep baru, tetapi ada nama baru untuk itu.

Adalah loud budgeting yang merupakan keuangan yang sedang viral yang mendorong orang untuk lebih terbuka tentang keuangan mereka. Dilansir NerdWallet, pendekatan ini adalah tentang melibatkan orang lain dalam tujuan keuanganmu dan melawan rasa malu terkait uang.

Itu berarti membuat keputusan pengeluaran yang lebih baik yang mendukung tujuanmu, dan jujur dengan teman dan keluarga tentang mengapa kamu memilih untuk tidak ikut dalam pertemuan yang membutuhkan pengeluaran, seperti makan malam di luar atau pergi liburan akhir pekan.

Nah, berbicara terbuka tentang keuanganmu mengarah pada percakapan yang lebih jujur tentang uang dengan orang lain yang mungkin telah mengalami perjuangan serupa, dan dapat menawarkan saran atau tips tentang bagaimana mereka meningkatkan situasi keuangan mereka sendiri.

Bagaimana membuat loud budgeting menjadi kebiasaan?

Baca Juga: 5 Skill Kelola Keuangan yang Harus Kamu Miliki, Mulai dengan Budgeting

1. Mengatasi perasaan kamu tentang uang

Apa Itu Loud Budgeting? Begini Cara Menerapkannyapexels.com/ Andrea Piacquadio

Emosi yang kamu miliki terkait dengan uang dapat memengaruhi kesejahteraan finansialmu, dan bagaimana kamu merasa tentang uang dapat dibentuk oleh latar belakang budaya dan faktor lainnya, seperti trauma generasi.

Sebagai contoh adalah tekanan budaya yang terkait memberikan uang kepada orangtua. Di dalam budaya tertentu, memberikan uang kepada orangtua dianggap sebagai kewajiban yang sangat penting sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anak-anak mereka.

Namun, harapan keluarga terhadap uang bisa menciptakan tekanan dan konflik dalam hubungan keluarga, serta dapat merusak situasi keuangan individu.

Mengatasi perasaanmu tentang uang dengan seorang profesional seperti terapis keuangan dapat meningkatkan kemampuanmu untuk menetapkan batas uang dan mengomunikasikannya.

2. Dapatkan mitra akuntabilitas

Apa Itu Loud Budgeting? Begini Cara Menerapkannyailustrasi budgeting (pexels.com/olia danilevich)

Bagikan tujuan keuanganmu dengan seseorang yang kamu percayai dan yang akan membantu mempertanggungjawabkanmu.

Apakah ada orang lain yang kamu kenal yang baru-baru ini menyatakan upaya pengaturan anggaran yang keras di media sosial atau di lingkaran pertemananmu? Jika iya, hubungi untuk berbagi tujuanmu dan mendukung satu sama lain.

Baca Juga: Kenali, 3 Permasalahan Finansial Penyebab Keuangan Tidak Sehat

3. Tetapkan tujuan yang jelas

Apa Itu Loud Budgeting? Begini Cara Menerapkannyailustrasi mencatat (freepik.com/Racool_Studio)

Pikirkan tentang jenis kehidupan yang ingin kamu jalani dan tetapkan tujuan uang yang sesuai. Kamu perlu memahami pentingnya memiliki impian besar dan tetap mempertahankan motivasi serta momentum untuk mencapainya.

Analogi yang digunakan adalah bahwa setiap orang memiliki impian yang berbeda, seperti menjelajahi dunia atau memiliki rumah sendiri, dan cara untuk tetap fokus pada impian tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai pengingat yang terus-menerus, seperti meletakkan peta atau gambar rumah impian sebagai layar kunci.

Dengan cara itu, kamu akan diingatkan secara visual tentang tujuanmu setiap hari, yang dapat membantu kamu tetap termotivasi dan bergerak maju menuju impian mereka.

Tetapkan tujuan uangmu sebagai hal utama saat kamu melewati ketidaknyamanan jangka pendek yang mungkin muncul dengan harus mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak sejalan dengan mereka.

4. Hadir dengan cara lain

Apa Itu Loud Budgeting? Begini Cara Menerapkannyailustrasi berkumpul (freepik.com/Freepik)

Kamu dapat menjadikan pengaturan anggaran yang keras sebagai kebiasaan dan tetap hadir untuk orang-orang yang kamu sayangi.

Jadi, kamu bisa mencari cara lain untuk memberikan dukungan, dengan contoh konkret tentang bagaimana seseorang menolak permintaan temannya untuk menandatangani pinjaman bersama untuk mobil.

Penolakan tersebut didasarkan pada pertimbangan keuangan dan risiko yang terlibat dalam komitmen tersebut, serta menawarkan bantuan dalam mencari opsi yang lebih terjangkau. Hal itu menunjukkan kehati-hatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan finansial baik diri sendiri maupun teman.

Mendukung orang-orang yang kamu cintai dengan cara nonmoneter juga bisa berupa memasak atau membersihkan untuk mereka, menjaga anak atau membantu dalam pencarian pekerjaan mereka.

Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Tantangan Finansial di Tahun Naga Kayu

Topik:

  • Anata Siregar
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya