Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit Terbeli

Setidaknya dalam lima tahun mendatang

Intinya Sih...

  •  
  • Perkiraan biaya yang akan terus meningkat dan sulit dijangkau oleh kelas menengah antara lain perawatan jangka panjang, biaya kesehatan, dan perjalanan saat pensiun.
  • Rumah mungkin akan menjadi sesuatu yang tidak bisa diakses oleh kelas menengah dalam lima tahun mendatang karena kenaikan biaya perumahan yang terus berlanjut.

Jakarta, IDN Times - Kamu mungkin sedang berada di puncak keuangan. Kamu telah memperoleh gaya hidup kelas menengah dan menikmati semua keuntungan yang datang dengannya: rumah yang lebih bagus, stabilitas keuangan, tabungan yang bertambah.

Tapi inflasi akan menyusup pada kita semua. Bahkan, menurut para ahli, ada hal-hal yang tidak akan bisa kamu beli lagi dalam lima tahun mendatang.

"Aku melihat bagaimana kelas menengah saat ini menikmati beberapa aspek penting dalam hidup," kata Alyssa Huff, ahli properti dan pemilik Sell House As Is.

Apa yang dia maksud seperti memiliki rumah dengan cicilan yang terjangkau, menyekolahkan anak-anak ke perguruan tinggi dengan dukungan pinjaman pelajar, memiliki asuransi kesehatan, menabung untuk masa pensiun, dan sesekali memanjakan diri dengan kemewahan. Tapi melihat ke depan, katanya dia khawatir tentang masa depan.

"Kenaikan biaya perumahan, biaya sekolah, biaya kesehatan, dan inflasi bisa membuat hidup lebih sulit bagi keluarga kelas menengah dalam lima tahun mendatang,” sebutnya.

Contoh kasus ini tidak terjadi di Indonesia, namun bisa dijadikan rujukan untuk kamu mempersiapkan keuanganmu.

Dilansir GoBankingRates, berikut beberapa biaya yang diperkirakan akan terus meningkat dan perlu diawasi.

Baca Juga: 4 Cara Memastikan Kondisi Finansial Kamu Sehat sepanjang Puasa Ramadan

1. Perjalanan keluarga besar

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit Terbeliilustrasi liburan ( pexels.com/Pixabay)

David Kemmerer, CEO CoinLedger memperkirakan tradisi perjalanan keluarga besar, terutama ke luar negeri, mungkin akan semakin sulit diakses oleh kelas menengah dalam beberapa tahun mendatang.

"Dalam banyak hal, saya sudah merasa bahwa liburan keluarga tradisional sudah terlupakan dalam satu dekade terakhir karena beberapa faktor, COVID dan inflasi adalah beberapa di antaranya,” ujar dia.

Namun, karena pendapatan kelas menengah tidak sebesar yang dulu, dia menyebut dana yang sebelumnya bisa digunakan untuk liburan mungkin akan dipindahkan untuk keperluan seperti perumahan dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: 6 Tips Jualan Online Laris Manis Selama Ramadan

2. Mobil baru

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit TerbeliFreepik

Menurut Melanie Musson, seorang pakar keuangan yang berafiliasi dengan Clearsurance, kelas menengah tidak akan memiliki kemampuan untuk membeli mobil baru dalam waktu dekat.

Dia melihat, selama empat tahun terakhir, harga mobil telah mengalami peningkatan yang signifikan dan kemungkinan akan terus meningkat ke depannya.

"Fitur keselamatan, teknologi otonom, dan baterai mobil listrik berkontribusi pada kenaikan harga,” ucapnya.

3. Biaya sekolah swasta

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit TerbeliIlustrasi biaya sekolah mahal. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Jake Hill, CEO DebtHammer, jika inflasi terus meningkat dan permintaan terus tinggi seperti sekarang, kelas menengah akan kesulitan untuk menanggung biaya sekolah swasta dalam waktu lima tahun mendatang. Sebab, biaya sekolah terus meningkat selama bertahun-tahun.

"Dan sangat mungkin mereka akan melampaui pendapatan kelas menengah dalam waktu dekat,” tuturnya.

Dia menyatakan, itu terutama berlaku ketika mengamati keseluruhan pengeluaran keluarga kelas menengah, termasuk kenaikan biaya perumahan yang terus berlanjut.

4. Kepemilikan rumah dan real estat

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit Terbeliilustrasi KPR (Pexels.com)

Carter Seuthe, CEO Credit Summit, menyatakan dengan perkembangan saat ini, sebuah hipotek atau pembelian rumah mungkin akan menjadi sesuatu yang tidak bisa diakses oleh kelas menengah dalam lima tahun.

Di kawasan-kawasan yang mempunyai permintaan tinggi, dia mengatakan, cukup menantang untuk berhasil menerima tawaran pada sebuah rumah kecuali kamu mengajukan harga yang jauh lebih tinggi dari harga yang diminta, mengesampingkan aspek-aspek penting dari inspeksi dan penjualan, menawarkan pembayaran tunai, dan sebagainya.

"Saya tentu bisa melihat memiliki rumah menjadi sesuatu yang semakin sulit dijangkau oleh warga kelas menengah rata-rata,” katanya.

5. Biaya kesehatan

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit TerbeliIlustrasi rumah sakit (Pexels.com/cottonbro studio)

Area lain yang penting untuk diawasi, menurut para ahli, adalah perawatan jangka panjang dan biaya kesehatan.

“Biaya-biaya ini telah meningkat secara stabil, melampaui tingkat inflasi umum selama bertahun-tahun, dan tidak ada tanda-tanda tren ini akan berbalik,” kata Mike Kojonen, penasihat keuangan dan pemilik Principal Preservation Services.

Dia mengatakan, banyak keluarga kelas menengah mungkin merasa tidak siap untuk tekanan keuangan dari perawatan jangka panjang, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang tua yang menua.

“Pekerjaan saya dengan klien telah menekankan pentingnya mengintegrasikan perencanaan kesehatan ke dalam strategi pensiun yang komprehensif,” ujarnya.

Tanpa perencanaan yang tepat, keterjangkauan layanan perawatan jangka panjang yang diperlukan bisa menjadi tantangan besar, yang berpotensi menguras tabungan pensiun dengan prematur.

6. Hiburan dan perjalanan saat pensiun

Kelas Menengah Waspada, 6 Hal Ini Diramal Bakal Sulit Terbeliilustrasi pensiunan (freepik.com/Freepik)

Bagi mereka yang berencana pensiun dalam lima tahun mendatang, Kojonen mengatakan, aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah hiburan dan perjalanan saat pensiun.

“Bagi banyak orang, keinginan untuk menjelajahi dan menikmati kegiatan santai merupakan bagian sentral dari impian pensiun mereka,” kata dia.

Namun, dengan biaya yang meningkat dan tekanan inflasi yang mempengaruhi segala hal mulai dari tiket pesawat hingga akomodasi dan makanan, katanya apa yang dahulu dianggap sebagai tujuan yang dapat dicapai bagi kelas menengah mungkin akan segera menjadi kemewahan.

“Perubahan ini bisa menyebabkan penyesuaian yang diperlukan dalam perencanaan pensiun, menekankan perlunya membangun strategi tabungan yang lebih kokoh untuk mengakomodasi biaya yang lebih tinggi untuk hiburan dan perjalanan,” tuturnya.

Baca Juga: BI Siapkan Uang Tunai Rp197,6 Triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya