Mau Bisnis Kamu Makin Tokcer Saat Ramadan? Ikuti 4 Tips Ini

Manfaatkan momentum Ramadan

Jakarta, IDN Times - Ramadan bisa menjadi peluang bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan keuntungan. Nah, di momen Ramadan saat ini, Meta melalui studi yang dilakukan oleh YouGov memberikan panduan bagi pelaku usaha untuk menyusun langkah tepat dalam memaksimalkan potensi pengembangan usaha.

Menurut Meta, di momen Ramadan, beragam peluang akan hadir untuk membantu komunitas dan pelaku usaha terhubung dengan hal-hal yang bermakna, serta mendapatkan inspirasi dari platform digital seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

"Kami di Meta percaya, hubungan yang hangat dan saling menginspirasi itu akan membuka berbagai peluang, khususnya bagi pelaku usaha, untuk menemukan cara-cara baru mengembangkan usaha mereka selama Ramadan ini," kata Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian.

Meta memberikan panduan Ramadan 2023 yang berfokus pada empat hal. Seluruhnya bermuara pada konten yang menghubungkan orang-orang pada kehangatan Ramadan dan saling berbagi, menemukan inspirasi di atas teknologi-teknologi Meta.

1. Ramadan adalah momen kebersamaan

Mau Bisnis Kamu Makin Tokcer Saat Ramadan? Ikuti 4 Tips IniIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut survei, 94 persen konsumen di Indonesia pada Ramadan senang melihat konten kebersamaan dan kehangatan di Facebook atau Instagram. Selain itu, terdapat 13,4 juta interaksi yang menonjolkan kebersamaan serta silaturahmi di Instagram per Mei 2022.

Kemudian, 82 persen dari mereka yang disurvei, ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal selama Ramadan dan Idul Fitri, di mana 7,8 juta interaksi yang menunjukkan kebaikan di Facebook per Mei 2022.

Baca Juga: Paxel Dulang Berkah saat Ramadan, Angka Pengiriman Meroket

2. Ramadan adalah momen ketika pengalaman personal dapat mendorong bisnis

Mau Bisnis Kamu Makin Tokcer Saat Ramadan? Ikuti 4 Tips IniIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di Indonesia, kata Pieter, empat dari lima orang percaya merencanakan keuangan di Ramadan dan Idul Fitri menjadi lebih penting. Sedikitnya 55 persen orang merencanakan belanja setidaknya 10 hari sebelum Ramadan dimulai.

Kemudian, 71 persen konsumen mengeksplorasi kategori produk yang berbeda pada saat Ramadan dibandingkan sebelum. Dalam hal ini, makanan dan pakaian tetap menjadi kategori belanja paling populer.

Studi yang dilakukan juga melihat adanya tren pembelian paket berlibur yang meningkat dari tahun lalu. Paket berlibur ini merupakan kategori yang sudah terencana dan bahkan pembelian terjadi sebelum Ramadan dimulai, di samping kategori lain seperti barang-barang bermerek dan barang-barang untuk ibadah. Dalam hal ini, Meta masih mendominasi sebagai platform online top of mind untuk penemuan barang.

3. Ramadan adalah momen ketika konsumsi konten video dapat membuka peluang bisnis untuk terhubung melalui brand storytelling

Mau Bisnis Kamu Makin Tokcer Saat Ramadan? Ikuti 4 Tips IniIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Indonesia menjadi negara dengan tingkat konsumsi video yang tinggi. SYNC Study, Bain, dan Meta, tentang Konsumen Digital Asia Tenggara menemukan, video di media sosial berperan penting bagi konsumen digital di Indonesia untuk mengambil keputusan. Sekitar 44 persen orang Indonesia suka menonton konten-konten video.

Bahkan, hampir satu dari tiga responden Indonesia menonton video untuk mencari produk melalui media sosial, dan 40 persen dari responden tersebut memutuskan membeli produk dari konten-konten terkait hiburan dan streaming dari kreator konten.

Hal itu sejalan dengan studi dari Global Web Index (GWI) mengenai konsumsi media yang menyebutkanm menonton konten video menjadi aktivitas utama bagi kelompok millennial dan gen z saat mereka berada di media sosial, terutama konten-konten terkait kebersamaan serta hiburan. Kebetulan, keduanya bisa didapatkan di Facebook dan Instagram. Sekurangnya, dua dari tiga orang Indonesia menonton konten video tersebut dari platform-platform Meta.

Saat Ramadan, 68 persen konsumen di Indonesia banyak menonton konten video, dan hal ini juga menentukan keputusan berbelanja mereka, di mana satu dari tiga orang menempatkan video online sebagai kanal utama untuk menentukan apa yang hendak mereka beli.

Tren konten video ini juga mendorong media dan kreator konten untuk membuat konten-konten yang diminati oleh orang-orang dan bisnis selama bulan Ramadan.

"Survei kami menunjukkan, selama bulan Ramadan, kategori konten yang banyak diminati di Indonesia adalah komunitas dan kebersamaan (84 persen) serta hiburan dan inspirasi (85 persen)," ujar Pieter.

Hadirnya kreator konten selama Ramadan dapat menjadi peluang bagi bisnis untuk memasarkan produk mereka secara digital karena satu dari dua konsumen di Indonesia mempercayai bisnis yang bermitra dengan kreator.

4. Ramadan adalah momen untuk terhubung lebih erat dengan pelanggan melalui Business Messaging

Mau Bisnis Kamu Makin Tokcer Saat Ramadan? Ikuti 4 Tips Iniilustrasi bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut survei, dua dari tiga orang lebih memilih berkomunikasi dengan bisnis melalui layanan perpesanan dibandingkan email dan telepon. Selama Ramadan, delapan dari 10 konsumen menggunakan layanan perpesanan dan sekitar tujuh dari 10 konsumen telah menggunakan layanan perpesanan dari teknologi-teknologi Meta (WhatsApp, Instagram Direct Message, Facebook Messenger).

"Data kami menunjukkan banyak pelanggan dari awal mencari dan menemukan barang yang mereka butuhkan dari kanal-kanal media sosial. Facebook, Instagram, dan WhatsApp masih menjadi top of mind. Kami berharap insights Ramadan ini dapat membantu pelaku usaha meramu cara-cara strategis bagaimana mereka dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan terus mengembangkan bisnisnya," ujar Pieter.

Baca Juga: BI: Penarikan Uang Tunai Selama Ramadan dan Lebaran Tembus Rp180 T

Topik:

  • Satria Permana
  • Umi Kalsum
  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya