Pengin Kaya tapi Gaji Pas-pasan, Bisa Gak ya?

Coba ikut 3 tips ini

Jakarta, IDN Times - Bayangkan jika kamu sudah berada di puncak karier tapi belum mendapatkan peluang kerja yang besar. Tentu saja, kamu bukan CEO sebuah perusahaan, apalagi menghasilkan miliaran rupiah.

Dengan situasi seperti itu, rasanya mustahil membayangkan di masa depan, kamu adalah orang yang kaya raya. Tapi kabar baiknya, dilansir Finances Online, kamu bisa membangun kekayaan tanpa penghasilan yang besar, hanya saja butuh sedikit perencanaan dan tentunya terorganisasi.

Kunci untuk membangun kekayaan adalah dengan melacak kekayaan bersih kamu. Kekayaan bersih berbeda dengan pendapatan karena kekayaan bersih mencakup aset dan utang. Untuk membangun kekayaan, kamu harus meningkatkan aset, misalnya investasi dalam bentuk rumah atau mobil, dan di saat yang bersamaan mengurangi utang.

Jadi, bagaimana kamu dapat melakukan hal tersebut dan menempatkan diri kamu di jalur yang benar untuk membangun kekayaan?

Baca Juga: Tips Cepat Kaya dengan Gaya Hidup Frugal Living

1. Rencanakan bagaimana kamu akan menggunakan pendapatan tambahan

Pengin Kaya tapi Gaji Pas-pasan, Bisa Gak ya?ilustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Penghasilan tambahan adalah hal yang bagus, namun sulit. Saat kamu memiliki pekerjaan dan mulai menghasilkan banyak uang, mudah sekali untuk mulai membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang kamu inginkan namun sebenarnya tidak dibutuhkan.

Apa hal pertama yang ingin kamu lakukan saat mendapatkan kenaikan gaji di tempat kerja? Tentu saja mulai merencanakan hal-hal yang menyenangkan, bukan? Tapi jika kamu ingin mulai membangun kekayaan, perlu melakukan perencanaan yang lebih proaktif dengan pendapatan tambahan kamu.

Menghabiskan uang untuk hal-hal seperti liburan atau pakaian bermerek tidak akan meningkatkan kekayaan kamu. Jadi, jika ingin membangun kekayaan yang sesungguhnya, kamu harus mulai membelanjakan pendapatan kamu untuk membayar utang atau meningkatkan aset, kalau bisa lakukan keduanya.

Bahkan sebelum menerima gaji, kamu harus membuat anggaran untuk diri sendiri. Bahkan, berhentilah menganggap pendapatanmu sebagai "kebijaksanaan" dan mulailah memikirkannya dalam kerangka membangun kekayaan.

Proses tersebut akan memakan waktu, tapi di kemudian hari kamu akan lebih bersyukur karena telah membangun begitu banyak kekayaan ketimbang jika kamu membeli pakaian baru setiap bulan. Perlu dicatat, pakaian bukanlah kekayaan, uang adalah kekayaan.

Baca Juga: 5 Tips Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan  

2. Mulailah membangun kekayaan sesegera mungkin

Pengin Kaya tapi Gaji Pas-pasan, Bisa Gak ya?ilustrasi kekayaan (Pexels by Tima Miroshnichenko)

Semakin cepat kamu mulai menabung, semakin baik, karena adanya bunga majemuk yang kamu terima. Salah satu keuntungan dari bunga majemuk, kamu hanya perlu menginvestasikan lebih sedikit uang per bulan untuk mencapai target tabungan.

Dikutip dari laman resmi OCBC NISP, jumlah uang deposito atau tagihan pinjaman dengan sistem bunga majemuk akan bertumbuh lebih cepat daripada bunga tunggal karena dia hanya dihitung berdasarkan nilai pokoknya saja.

Contohnya, uang sebesar Rp1 juta di deposito dengan tingkat bunga 10 persen per tahun akan menjadi Rp1,1 juta di periode pertama dan Rp1,21 juta di periode kedua.

Bayangkan saja, yang harus kamu lakukan adalah berhenti menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli pakaian dan sepatu.

Baca Juga: 5 Tips untuk Mengelola Keuangan Pribadi dengan Bijaksana

3. Gunakan penasihat keuangan

Pengin Kaya tapi Gaji Pas-pasan, Bisa Gak ya?ilustrasi penasihat (unsplash.com/@firmbee)

Baik kamu sedang membangun kekayaan dengan penghasilan rendah atau sudah menjadi jutawan yang ingin melindungi kekayaan, kamu perlu mendapatkan penasihat keuangan. Tugas kamu adalah menghasilkan uang, namun bukan tugas kamu untuk mengetahui apa yang sebaiknya kamu lakukan dengan uang tersebut.

Pastikan kamu merasa nyaman dengan penasihat keuangan kamu, dan jangan ragu untuk berganti penasihat keuangan jika perlu.

Penasihat keuangan yang baik harus dapat membantu kamu dengan tujuan tabungan dan juga investasi. Pastikan bahwa mereka memiliki sertifikat, yang akan memastikan bahwa dia selalu mengikuti perkembangan terbaru dan mempraktikkan penanganan uang yang etis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya