BI Borong SBN, Gerak Dolar AS Tertahan

Dolar AS pada penutupan perdagangan tertahan di Rp15.962

Jakarta, IDN Times - Pergerakan mata uang dolar AS di pasar uang Jakarta berhasil tertahan di level Rp15.925 pada penutupan perdagangan, Jumat (20/3), meski masih  melemah 12 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya. Kamis sore dolar AS bertengger Rp15.913.

Namun posisi penutupan hari ini jauh menguat dibandingkan saat pembukaan Jumat pagi di angka Rp15.962 per dolar AS.

Bank Indonesia sendiri hari ini dari pantauan IDN Times menetapkan kurs transaksi beli seharga Rp16.191 dan jual RpRp16.354 per dolar AS. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ditetapkan sebesar Rp16.273 per dolar AS.

Sementara bank-bank nasional menjual dolar AS jauh di atas angka Rp16.000. Di bank-bank, paling rendah dolar AS dijual di harga Rp16.126. Sedangkan paling mahal di angka Rp16.675.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Rupiah Ambruk, Ini Dampaknya ke Millennial

1. Bank jual dolar AS sampai Rp16.675

BI Borong SBN, Gerak Dolar AS TertahanIlustrasi Uang dolar AS/Antara foto/Muhammad Adimaja

Berikut kurs jual beli dolar AS (bank notes) di sebelas bank pada Jumat siang:

  • Bank BCA                   : Rp15.900 (beli) dan Rp16.500 (jual)
  • Bank Mayapada        : Rp16.000 (beli) dan Rp16.675 (jual)
  • Bank BNI                     : Rp15.850 (beli) dan Rp16.450 (jual)
  • Bank Mandiri              : Rp15.700 (beli) dan Rp16.500 (jual)
  • Bank CIMB Niaga       : Rp16.050 (beli) dan Rp16.650 (jual)
  • Bank OCBC NISP        : Rp16.025 (beli) dan Rp16.525 (jual)
  • BRI                                : Rp16.055 (beli) dan Rp16.645 (jual)
  • Bank Permata             : Rp15.675 (beli) dan Rp16.525 (jual)
  • Bank Mega                  : Rp15.810 (beli) dan Rp16.490 (jual)
  • Bank Danamon           : Rp15.950 (beli) dan Rp16.450 (jual)
  • BTN                               : Rp15.701 (beli) dan Rp16.126 (jual)

2. BI gelontorkan Rp163 triliun ke pasar untuk menguatkan rupiah

BI Borong SBN, Gerak Dolar AS TertahanANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sementara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengakui BI terus berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah, baik melalui intervensi di pasar spot, intervensi Domestik NDF dan juga pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas oleh investor asing.

"Kami terus melakukan ini, di tengah-tengah investor global yang menarik dananya dari seluruh negara, (dan) membelikan dollar AS, termasuk dari Indonesia. Kami akan terus berada di pasar, menjaga pasar, dan memastikan fungsi mekanisme pasar melalui tiga intervensi yaitu spot, domestik NDF, dan melalui pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry.

Hingga saat ini, BI telah memborong Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder sebesar Rp163 triliun. Pembelian SBN yang dilepas investor asing ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, maupun imbal hasil di SBN.

3. Eksportir diminta tak tahan dolarnya

BI Borong SBN, Gerak Dolar AS TertahanIlustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

BI juga mendorong agar dunia usaha termasuk para eksportir turut membantu menjaga nilai tukar rupiah, dengan tidak menahan dolar AS. Eksportir dapat melepas dolar AS ke pasar sehingga memberikan pasokan di pasar valuta asing.

"Oleh karena itu dalam konteks ini Presiden memberikan arahan supaya seluruh potensi suplai yang ada di dalam negeri dimobilisasi termasuk para eksportir yang selama ini menahan dolarnya, agar juga memberikan suplai kepada pasar valas," ujarnya

Baca Juga: Pasar Panik, IHSG Terjungkal dan Rupiah Dekati Rp16.000 per Dolar

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya