Beri Bunga Setiap Hari ke Nasabah, Bos SeaBank: Bukan Bakar Duit!
SeaBank berhasil meraih banyak capaian positif di 2023, tren ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan di 2022. (Foto: Dok Istimewa)
Intinya Sih...
- SeaBank memberikan bunga harian hingga 7% per tahun kepada nasabah dengan simpanan tabungan atau deposito
- Bunga simpanan SeaBank turun menjadi 3,5% per tahun, namun masih memberikan bunga setiap hari berdasarkan saldo akhir
- SeaBank dapat memberikan bunga harian karena biaya operasional rendah sebagai bank digital, hanya memiliki 900 karyawan untuk melayani 12 juta nasabah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Bank SeaBank Indonesia, bank digital afiliasi platform e-commerce Shopee, memberikan bunga harian untuk nasabah yang memiliki simpanan berupa tabungan atau deposito.
Bahkan di awal beroperasi, SeaBank memberikan bunga hingga 7 persen per tahun, dengan keuntungan dari bunga yang bisa cair setiap hari.
Presiden Direktur SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley memastikan, pihaknya tak menghambur-hamburkan atau bakar uang hanya demi menarik nasabah baru.
“Kita bisa memberi lebih kepada nasabah dengan free admin dan lain-lain. Jadi bukan bakar duit, kalau bakar duit kita gak mungkin profit dong,” kata Sasmaya dalam media briefing di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Baca Juga: SeaBank Bukukan Laba Bersih Rp241,47 Miliar di 2023
1. SeaBank sudah turunkan besaran bunga secara bertahap
Presiden Direktur SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley (kanan), dan Direktur Strategi SeaBank Indonesia, Junedy Lim (kiri). (IDN Times/Vadhia Lidyana)Sasmaya mengatakan, bunga simpanan SeaBank sudah turun secara bertahap. Bunga 7 persen hanya diberikan sebagai promosi di awal peluncuran bank digital tersebut.
Saat ini bunga simpanan SeaBank sendiri hanya 3,5 persen per tahun. Namun, nasabah akan mendapatkan bunga setiap hari berdasarkan nilai saldo akhir nasabah di hari sebelumnya. Bunga ini akan dibayarkan ke rekening nasabah setiap hari.
Editor’s picks
“Istilah bakar duit itu kan lahir dari startup-startup. Untuk akuisisi konsumen mereka kasih cashback dan lain-lain, dan mereka rugi. Kalau bank tidak mungkin, kita diawasi OJK. Kita harus bikin RBB (Rencana Bisnis Bank) yang diasesmen OJK, ada target harus profit,” ucap Sasmaya.
2. SeaBank bisa hemat pengeluaran
aplikasi SeaBank (seabank.co.id)Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategi SeaBank Indonesia Junedy Lim mengatakan, pihaknya bisa memberikan bunga harian karena biaya operasional perusahaan sangat rendah.
Sebagai bank digital, SeaBank hanya memberikan layanan perbankan secara online. Sehingga SeaBank tak perlu membuka banyak cabang atau mempekerjakan orang seperti bank-bank konvensional.
“Contoh salah satu bank swasta nasional sekarang melayani 30-40 juta nasabah, jumlah karyawan berapa, puluhan ribu. Kami saat ini jumlah karyawan 900 melayani 12 juta nasabah. Jadi kalau kami kali 3 mencoba, paling jumlah karyawan kami 2 ribu orang sampai 3 ribu orang, gak mesti sampai 30 ribu,” kata Junedy.
3. Sebutan bank digital bakar duit keliru
ilustrasi uang rupiah baru (IDN Times/Tata Firza)Kembali ke Sasmaya, dia mengatakan, dengan poin-poin di atas bank-bank digital membakar uang, menurutnya keliru.
“Menurut saya itu agak keliru. Karena begini, kenapa bank digital bisa beri free fee admin, dan lain-lain, karena cost operational kami murah banget,” ujar Sasmaya.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
