Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansial

Banyak ragam investasi yang bisa kamu pilih

Mencapai kebebasan finansial, siapa sih yang gak mau? Dengan berinvestasi, risiko inflasi pun dapat diminimalkan. Oleh karena itu, sangat penting membuat strategi dalam berinvestasi dan menambah pengetahuan-pengetahuan yang terkait. Sebelum mengenal lebih jauh tentang investasi, kenali terlebih dahulu enam produk investasi yang populer di Indonesia!

1. Deposito

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi menyisihkan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Produk investasi ini adalah produk investasi yang cukup populer di Indonesia. Risikonya yang rendah dibanding produk investasi lain dan memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibanding bunga tabungan biasa, membuat deposito sering dipilih para investor pemula.

Deposito memiliki berbagai waktu jatuh tempo, mulai dari 1, 3, 6, 12 atau bahkan 36 bulan. Bunganya dimulai dari kisaran 2 persen. Waktu jatuh tempo dan bunga tiap bank berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing bank.

Semakin besar dana yang disimpan dalam deposito, maka bunga atau keuntungannya pun lebih besar. Namun, sebelum waktu jatuh tempo, dana yang disimpan tidak bisa dicairkan atau ditarik. Hal ini karena karakter deposito yang tidak fleksibel seperti tabungan. Jika dilakukan pencairan sebelum jatuh tempo, maka akan dikenakan denda.

2. Emas

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi emas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Produk investasi selanjutnya yang paling banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah emas. Produk investasi ini sudah digunakan sejak zaman dulu karena risikonya yang rendah dan memiliki proteksi terhadap inflasi. Nilainya pun cenderung stabil dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dibandingkan dengan produk investasi lain, emas mudah dan lebih cepat untuk dijual atau dicairkan.

Emas merupakan jenis investasi fisik yang cocok untuk tujuan investasi jangka panjang. Ada beberapa jenis emas, misalnya emas perhiasan, emas batangan, koin emas, dan baru-baru ini investasi emas dapat dilakukan secara online.

Berinvestasi emas secara online membuat investor tidak perlu membeli dan menyimpan emas dalam bentuk fisik, karena pembelian dan penyimpanan dapat dilakukan dalam bentuk digital. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kehilangan atau pencurian. Namun meskipun begitu, investasi emas online tetap memiliki risiko yaitu peretasan atau pembobolan.

Salah satu tips bagi kamu yang tertarik melakukan investasi emas secara online adalah dengan memilih perusahaan penyedia platform investasi terpercaya dan juga terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Properti

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi properti (unsplash.com/Tierra Mallorca)

Properti adalah produk investasi selain emas, yang juga selalu mengalami kenaikan harga setiap tahunnya dan stabil. Sama seperti emas, investasi dalam bentuk properti juga lebih cocok untuk investasi jangka panjang, karena investasi properti kurang likuid atau susah untuk dijual. Diperlukan waktu yang tidak singkat untuk menjual properti.

Namun, meskipun begitu, investasi properti termasuk ke dalam investasi yang cukup banyak diminati oleh banyak orang. Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, karena risiko penurunan harganya yang sangat rendah, bahkan sangat jarang terjadi. Kedua, karena jarang terjadi penurunan harga. Investasi properti cukup tahan untuk menghadapi inflasi. Ketiga, investasi properti dapat diberdayakan dengan cara menyewakan properti pada orang lain, atau dengan menjualnya ketika harga dinilai sudah cukup tinggi.

Ada risiko yang perlu dipertimbangkan juga ketika akan berinvestasi properti, yaitu risiko kerusakan bangunan. Oleh karena itu, dalam berinvestasi properti akan dibutuhkan biaya perawatan properti agar nilainya tetap terjaga.

Baca Juga: Intip Peluang Investasi 2022, yuk Cuan di Tahun Baru!

4. Obligasi

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi financial planning (unsplash.com/Alexander Mils)

Obligasi merupakan surat utang yang dapat diperjual belikan. Surat utang ini berfungsi sebagai surat bukti atas pemberian sejumlah dana dari investor kepada pemerintah atau perusahaan yang sedang membutuhkan dana. Pemerintah dan perusahaan ini juga merupakan pihak penerbit obligasi yang nantinya akan memberikan sejumlah bunga kepada investor.

Bunga dalam obligasi dinamakan kupon. Kupon memiliki nilai yang lebih besar dari bunga deposito. Meskipun demikian, ada obligasi yang tidak memiliki bunga atau zero coupon. Obligasi yang seperti itu dijual dalam keadaan diskon pada pasar perdana dan akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo.

Berinvestasi pada obligasi termasuk dalam investasi jangka menengah dan panjang, dimulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. Namun, jika ingin berinvestasi pada obligasi dalam jangka yang panjang, ada risiko yang harus dipertimbangkan. Misalnya, ketika investor ingin mencairkan dana sebelum waktu jatuh tempo. Selain itu, jika sewaktu-waktu perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan sebelum waktu jatuh tempo, dapat membuat dana yang sudah diinvestasikan tidak kembali. Akan tetapi, ada obligasi yang memiliki risiko rendah, yaitu obligasi pemerintah.

5. Saham

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi berinvestasi pada saham (pexels/energepic.com)

Produk investasi selanjutnya adalah saham, bukti kepemilikan pada perusahaan. Ada dua jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen. Ketika seseorang berinvestasi pada saham, maka ia menanaman sejumlah dana atau yang kemudian disebut sebagai modal pada sebuah perusahaan. Semakin besar persentase kepemilikan saham seseorang, maka hak dan kewajiban seseorang terhadap perusahaan tersebut pun semakin besar. Selain itu, potensi keuntungan yang diraih pun semakin besar. Namun, hal itu setara juga dengan potensi kerugiannya. Jika sewaktu-waktu harga saham di pasar turun, hal tersebut dapat menjadi kerugian tersendiri bagi investor.

Sementara itu, keuntungan dari saham dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu melalui capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Sedangkan dividen adalah laba bersih yang dibagikan perusahaan kepada investor. Namun, perusahaan tidak wajib membagikan dividen. Laba bersih yang ada dapat digunakan untuk upaya pengembangan perusahaan, seperti ekspansi.

Risiko dari saham yang dapat dikatakan cukup tinggi, membuat saham tidak direkomendasikan bagi para pemula yang akan memulai investasi. Namun, bukan berarti itu tidak boleh. Sebelum memulai investasi saham, investor perlu mempelajari ilmu-ilmu mengenai investasi saham agar terhindar dari kerugian.

6. Reksadana

Kenali 6 Produk Investasi untuk Wujudkan Kebebasan Finansialilustrasi mengatur uang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Jika seorang investor ingin berinvestasi pada perusahaan tetapi dengan risiko yang lebih rendah, maka alternatifnya ada pada investasi reksadana. Reksadana adalah produk investasi yang terdiri dari sekumpulan dana dari beberapa investor, yang nantinya akan diinvestasikan ke dalam berbagai jenis instrumen keuangan seperti saham  dan obligasi, oleh manajer investasi.

Dikatakan memiliki risiko yang lebih rendah dari saham karena dana yang diinvestasikan di reksadana dikelola oleh manajer investasi, seorang profesional yang memang berpengalaman di bidang investasi. Oleh sebab itu, reksadana memiliki peluang untuk memberikan return yang besar. Nominal dana yang diinvestasikan pun tidak harus besar. Ada investasi reksadana yang dapat dimulai dari Rp10.000.

Seperti investasi lainnya, reksadana juga memiliki kekurangan. Ada biaya tambahan yang akan dikenakan dari investasi reksadana, seperti biaya manajer investasi dan biaya penyimpanan bank kustodian. Ada kemungkinan juga jika manajemen investasi tidak bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan kewajibannya. Oleh karena itu, investor resksadana harus memilih manajer investasi yang terpercaya. Terakhir, meskipun risiko reksadana rendah, tetap saja reksadana memiliki risiko. Contoh jenis reksadana yang memiliki risiko tinggi, yaitu reksadana saham.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui produk-produk investasi populer di Indonesia yang bisa digunakan sebagai saranamu dalam mencapai kebebasan finansial. Ternyata, setiap produk punya karakteristik, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Gimana, sudah menemukan produk investasi yang pas denganmu?

Baca Juga: Tips buat Millennial yang Takut Investasi Properti, Jangan Ragu!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya