[PUISI] Nyanyian Kesepian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku duduk pada sebuah kursi
Menyanyikan lagu-lagu hati
Suara angin jadi instrumen paling setia
Kicau burung jadi apresiasi paling istimewa
Sesekali tanganku bertepuk
Sesekali tanganku memeluk
Belaian kecil membuatku tenang
Belaian kecil membuatku senang
Mata yang tadinya terpejam, perlahan terbuka
Lagi dan lagi, aku berteman pada sepi
Aku menyukainya sesekali
Tapi tidak jika berkali-kali
Gores senyum yang tadinya melebar, perlahan memudar
Jiwa yang tadinya bersemangat, perlahan terasa sangat berat
Aku beranjak berdiri
Menatap sekitar dan memahami situasi
Ah, aku memang suka seperti ini
Tapi, tidak jika terus begini
Lamunan pun tercipta dan aku kembali hampa
Ternyata, manusia memang suka sepi, tapi tidak dengan kesepiannya
Baca Juga: [PUISI] Lupa Tanah Berpijak
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.