[PUISI] Sketsa Bulan Desember 

Meminda harapan yang belum terbalas

Refleksi hamburan mewarnai prosa yang terus ditenun
Meninggalkan segumpal benang harapan di sepanjang musim
Banyak bintang-bintang yang masih digantung bersama langit malam 
Desember bersama musim penghujan meluruhkan debu-debu usang yang tertinggal di sebuah palka

Tak mengapa walau petir nampak menerpa pegunungan
Pohon itu masih tegak menyambut mentari pada warsa baru Hitungan jemari cukup mengiringi langkah menapaki jembatan asa 
Mengeruk dan kembali menanam benih Kamomil di ladang luas dekat bengawan
Membuang peluh yang penuh air mata bersama aliran menuju muara

Lautan menyambut jiwa yang ingin berlayar bersama perahu yang menyirat mekarnya puspa
Gugusan tinta di sebatang kuas melukis jalan berbinar meminda harapan-harapan yang belum terbalas

Baca Juga: [PUISI] Hujan di Jalinan Jemari Kita  

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya