[PUISI] Doa Seorang Istri Pemilik Toko Kelontong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun berganti
Ketakutan-ketakutan menggerayangi
Harapan baru disisipi
Memulai hari dengan sejuta mimpi
Waralaba kian menggurita
Orang lebih suka dengan yang niscaya
Bukan toko kelontong miliknya
Menumpuk barang hingga kedaluwarsa
Penjualan terseok-seok
Pembeli sudah lama berbelok
Rayap yang mengeroyok
Kudapan-kudapan teronggok
Sang istri tak tahan melihat raut suaminya
Waswas pula dengan biaya kuliah anak pertama
Meski pemahamannya patah-patah
Ia menengadahkan tangan dua
"Ya Allah. Engkaulah Dzat Yang Mahakaya
Dan memberikan kekayaan
Tambahkanlah rezeki pada keluarga hamba
Yang halal lagi berkah."
Setelah ia usai dengan amin yang panjang
Bel pintu berkelontang
Bandar Lampung, 3 Juli 2020.
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.