TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Mimpi Pagi

Menyapa pagi bersama lamunan

ilustrasi bangun pagi (pixabay.com/saydung89)

Aku pikir malam itu kita benar-benar bertemu
Aku telah menyusuri jalanan gelap, berembun, hanya ada cahaya bulan, tanpa penunjuk jalan
Kau lewat, menepi, berhenti, membawaku pergi 
Entah menuju arah mana, kita hanya tertawa
Kau berikan sepasang syal tua sebagai kado pertama
Dengan aroma tubuhmu yang bersembunyi di balik sulamannya

Jauh, semakin jauh, semakin asing
Bawa aku ke rumah, pintaku
Kau ajak aku pulang bersamamu
Rumah kita bukan lagi di dunia, ucapmu
Jangan, jangan dulu bawa aku

Genggaman terlepas, 
Gambaranmu semakin bias, 
Namun senyummu semakin jelas

Pergilah, pergi dengan suka di hati
Tak perlu mengajakku lagi
Urusanku belum selesai
Masih ada maaf yang perlu aku dapati.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Baca Juga: [PUISI] Menghidu Pagi 

Verified Writer

Annisa Puji Hastuti

Niskala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya