TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Kala Langit Menangis

Meneteskan butiran air penuh kasih

ilustrasi hujan (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Pandangan mata kita terbatas
Insan kufur nikmat ini acap kali terhempas
Mencela tiap takdir dengan bebas
Kala langit mengumpulkan mendung tuk menuntut balas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Meneteskan gerombolan gerimis
Masihkah kau bilang hidup paling tragis
Jika kala langit menangis
Justru ia keluarkan tunas-tunas
Tumbuh, berkembang, dan berbuah

Baca Juga: [PUISI] Langit dan Sunyi

Verified Writer

Atul Hamdalah

Selalu mencoba bahagia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya