TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Skripsi

Meski lara, ku harus mendekapmu untuk kelegaan hati

ilustrasi ketiduran saat membaca buku (pexels.com/Min An)

Kau adalah awal dan akhir semester tua

Bersamamu pertanda aku tak lagi muda

Menghadapimu lebih mendebarkan rupanya

Dari saat jumpa mereka yang tak kasat mata

 

Padahal ya,

Mencintaimu tak semudah jatuh hati padanya

Tapi, tak jarang kuisi keheningan malam bersamamu semata

Berbalut selimut, di tengah pendingin udara

Mencumbu kata demi kata, serasa mendua darinya

 

Kau tahu,

Teriring tangis dan tawa kala coba memahamimu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Bagian dari luka pun adalah memperjuangkanmu

Berkedok tegar, di baliknya merana… huhuhu

 

Ooh... sungguh kenyataan

Sedu sedan ku memikirkan

Namun, melepasmu juga satu dari sekian ketidakmungkinan

Apa mau dikata Mamak Bapak jika kau kutelantarkan

 

Sesak hati mendengar kapan jadi wisudawan

Akibat terlalu lama kau kuabaikan

Dan tak kunjung dipinang ke “pelaminan”

 

16 April 2022

Baca Juga: [PUISI] Area Abu-Abu yang Misterius

Verified Writer

Langgeng Irma Salugiasih

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya