TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Dering Berakhir

Menatap raga kosong tanpa jiwa

pexels.com/Cottonbro

Sinar terik melukis sendu
Tergambar nyata oleh panas dengan derasan hujan
Aku hanya bisa menatap raga kosong tanpa jiwa
Serumpun orang memikul berandamu

Aku merana meratapi kepergian kian menyayat
Di mana dering yang menyapa hariku?
Teringat tiap kali menunggu deringan suaramu
Begitu banyak harapan terangkai

Meski jarak dan waktu menjadi palang
Rinduku yang menggebu tak pernah padam
Kini, ku mendekam dalam delusi yang kian memuncak
Andai suara deringmu berakhir dengan pertemuan indah
Kenyataan kepergianmu menjadi dering berakhirnya perjalanan cinta kita

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Baca Juga: [PUISI] Menunggu Waktu

Verified Writer

Ria Awe

"Ketika mulut tak sanggup berkata, menulislah biarkan hati yang berbicara." IG @riaawe21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya