[PUISI] Oase Tanpa Penghuni

Aku yang kini hidup dalam ilusi keabadian

Semburat cahaya emas menghampiri sosokmu
Yang bertubuh mungil dengan kulit seputih susu mengecup syahdu pada tiap helai rambut halusmu yang menepis segala gundah akan dunia yang telah keruh

Menari terbawa alunan angin laut yang melaju kencang
Mengikuti gemuruh di dadaku yang menghentikan
Sisa sel-sel waras dalam diriku untuk bertahan

Dari godaan sabit di pipi rona jingga yang bermekar
Dan ombak berdesir yang meneduhkan matamu dari pandangan Adam yang belum menemukan rusuknya

Dan dari diriku yang bersimpuh memohon di atas telapak kakimu
Demi setitik cinta dari oase fatamorgana yang kau ciptakan, namun, tak kau singgahkan

Aku yang kini hidup dalam ilusi keabadian
Tenggelam dalam pelukan tubuhmu yang tak dapat dimiliki oleh siapapun
Akankan aku bisa terlepas dari renggutan maut yang penuh nikmat itu?

Baca Juga: [PUISI] Angan-angan dan Logam Mulia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Avifa khairunisa Photo Writer Avifa khairunisa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya