[PUISI] Oase Tanpa Penghuni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semburat cahaya emas menghampiri sosokmu
Yang bertubuh mungil dengan kulit seputih susu mengecup syahdu pada tiap helai rambut halusmu yang menepis segala gundah akan dunia yang telah keruh
Menari terbawa alunan angin laut yang melaju kencang
Mengikuti gemuruh di dadaku yang menghentikan
Sisa sel-sel waras dalam diriku untuk bertahan
Dari godaan sabit di pipi rona jingga yang bermekar
Dan ombak berdesir yang meneduhkan matamu dari pandangan Adam yang belum menemukan rusuknya
Dan dari diriku yang bersimpuh memohon di atas telapak kakimu
Demi setitik cinta dari oase fatamorgana yang kau ciptakan, namun, tak kau singgahkan
Aku yang kini hidup dalam ilusi keabadian
Tenggelam dalam pelukan tubuhmu yang tak dapat dimiliki oleh siapapun
Akankan aku bisa terlepas dari renggutan maut yang penuh nikmat itu?
Baca Juga: [PUISI] Angan-angan dan Logam Mulia
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.