[PUISI] Rinai Pilu 

Sebuah harap yang tak pernah dianggap

Tetesan curah rindu bersemayam dalam diam

Mengantarkan senja yang telah lama tergenang

Di bawah pamflet wajahmu ku terngiang

Walau hati sudah melegam

 

Sendiri rasa ini ketika namamu disebut

Asmaraloka saat itu pun mengikut

Aksa diri telah habis untuk tangis

Banjir relungku setelah jiwa terkikis

 


Ampun sudah aku, menitih sejuta harap romansa

Biar Tuhan saja yang menentu

Aku sudah hilang asa dibuatnya

Biar saja doa jadi dinding pilu

Baca Juga: [PUISI] Penoreh Luka

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rifky Dwi Aditya Iryawan Photo Writer Rifky Dwi Aditya Iryawan

Salam kenal, saya Rifky Dwi Aditya Iryawan atau biasa di panggil Bung Raqi dikenal juga sebagai pujangga ulung. Aktor bayangan pribumi pembawa pesan yang hanya singgah pada kehidupan ini untuk menyampaikan sebuah pesan dari kata maupun aksara pada dirinya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya