[PUISI] Sepi, Sendiri, Getir

Dan ia masih mengira dirinya bersenang-senang

Pernah sekali ku tanya pada Sang Surya,

Kenapa kau begitu senang bermegah sendirian?

Ia menjawab, "siapa bilang aku senang?"

Aku hanya terbiasa

 

Pernah sekali kucolek Sang Purnama,

Tidakkah kau kesepian,

melihat begitu banyak bintang bercengkrama,

tapi hanya ada kau seorang?

Lama, baru ia menjawab,

Tiap malam menjemput,

aku mendoktrin diriku

dengan berkata, “hari ini akulah ratunya”

Kini, aku sudah lupa apa itu kesepian

 

Pernah sekali kududuk di tepi ranjang

Berbisik seorang diri,

Mengapa sekelilingku begitu ramai

tapi tetap getir di hati?

 

Lalu cepat-cepat kuucapkan,

Tidak, ini bukan sepi

Tidak, ini bukan sendiri

Aku mendapatkan semua yang kuinginkan

Aku bersenang-senang, layaknya purnama

 

Baca Juga: [PUISI] Menunggu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya