[PROSA] Hujan di Balik Jendela

Hujan tak membencimu #IDNTimesFiction

 "Aku tak suka hujan," isaknya.

"Kenapa?" tanyaku.

"Aku tak bisa lagi menikmati mereka yang lalu lalang di balik jendelaku.Jika hujan, mereka hanya akan berdiam diri di rumah, menikmati secangkir kopi panas dan becengkrama dengan keluarga. Aku kesepian. Aku tak menyukai itu," katanya dengan sendu.

"Tapi, kau bisa memandang rinai hujan yang jatuh membasahi, merasakan sejuk yang menenangkan, menikmati simponinya di kala tetesannya bersambut tanah dan pasir. Bukankah itu menyenangkan?" tanyaku menuntut.

"Tidak," isak nya lagi.

"Nyanyian hujan terkadang penuh amarah, menggelegar dengan kencang, menyambar di udara dan langit pun tiba-tiba murka. Aku takut itu," isaknya kian kencang.

"Bertemanlah dengan ketakutanmu, karena kau tak bisa selalu bersembunyi dari hal-hal yang tak bisa kau hindari. Hujan tak membencimu, tak sewajarnya kau membencinya," ujarku seraya mendekapnya erat.

Baca Juga: [PROSA] Beda Agama: Apakah Berdosa Jika Kami Saling Jatuh Cinta, Tuhan?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Deeserenad Photo Writer Deeserenad

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya