[PUISI] Teratai Abadi

Lambang kejayaan yang tinggal kenangan #IDNTimesFiction

Ini teratai abadi
Mekar kekar
Di keabadian zaman
Kuncup di abad delapan
Mulai bermekaran
Tegak dalam doa
Untuk memuja Dia

Teratai abadi, abadi teratai
Semangatmu begitu erat
Persatuanmu begitu kuat
Kebersamaanmu begitu mengharukan
Ketegasanmu begitu menggetarkan
Keadilanmu begitu menyejukkan

Teratai abadi
Aku ingin tiru semangatmu
Tak pernah mundur
Karena jujur
Tak pernah kalah
Karena tak salah
Obral peluh
Tuk sebuah kata sungguh

Oh teratai abadi
Lihatlah negeri ini
Penuh caci maki
Semakin ngeri
Begitu kumuh dan saling membunuh

Banyak jas dan dasi
Telah diberi gaji
Diberi tempat yang tinggi
Hidup yang bergengsi
Tapi masih mencuri
Buat negeri merugi

Dengarkah mereka?
Lihatkah mereka?
Tahukah mereka?
Sudah banyak yang mati
Karena tak ada sesuap nasi

Butakah mereka?
Tulikah mereka?
Atau memang nuraninya yang sudah tak ada

Negeri ini negeri kaya
Negeri yang harusnya makmur
Ya ... negeriku ini
Tapi mengapa masih banyak orang lapar?

Oh teratai abadi ...
Aku ingin bangun teratai abadi
Di dalam hati nurani
Di dalam negeri ini
Di jiwa ibu pertiwi

Teratai abadi, selamanya sejati

Baca Juga: [PUISI] Kupu-kupu dan Jendela 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Diyah Novitasari Photo Writer Diyah Novitasari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya