[Puisi] Kamis Sore

Tinggal sehelai jaraknya

Dan kau yang kucintai tinggal sehelai rambut jaraknya
Atau mungkin sepuluh langkah
Tapi bisa juga seribu tahun cahaya

Kau yang kucintai tak lagi dahulu
Waktu dan lokasi merenovasi segalanya
Mempercantik, atau memperumit bentang jalan

Dan kau boleh merasa senang dengan puisiku
Tapi terserah kau jika ingin menjijikkannya

Dan aku yang meraih lenganmu tak lagi dahulu
Tekad membaja memodifikasi semuanya
Memperindah, atau mempermalukan harga diri

Tapi kau takkan berjumpa bunga di puisiku
Atau sebatang cokelat, atau sekotak kado istimewa
Hanya kata-kata membosankan yang membelai tiap helai rambutmu

Sesekali kau jumpai tetes air mata yang jatuh di halaman terakhir
Jangan kau pedulikan hal semacam itu
Hanya air yang kubuang tuk menghalau risau
Kadang juga ucap syukur yang aku tak tahu hendak seperti apa mengungkapkannya

Dan kita yang mencintai sama atau sebelah mata saja
Masih dibelenggu malu dan ragu
Tapi kau tak kan menemukan aku di keberanian itu

Kau cari saja di sudut ruangan yang lampunya mati
Di situ aku bercerita pada kertas berlukis rupamu
Tak jarang kucumbui khayalan itu
Semacam bius yang membuatku lena

Tapi jika kau ingin membawa kita ke bawah cahaya
Pastikan dulu itu bukan sementara
Aku jelas ingin menyeretmu ke mana saja dan berdua saja
Aku pasti memastikan itu hanya tentangmu
Bukan tentang dia atau siapapun yang bisa kau kira

Maka di bagian terakhir puisi ini
Mintalah aku mengecup keningmu
Mungkin pertama kali dalam lama waktu ini
Mungkin untuk yang terakhir pula

Minta saja
Dan aku tak kan menunggu lama untuk setuju
Aku pasti memastikan kau peroleh lebih dari yang kau minta
Dari yang kau inginkan, dari yang kau harapkan
Dari segala kenikmatan yang bisa kau bayangkan..

 

Baca Juga: [PUISI] Tentang Bapak

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ekos Saputra Photo Verified Writer Ekos Saputra

gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya