[PUISI] Abadi dalam Bungkus Kafanmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku kerap membenci dunia
Setiap kali membayangkan hari-harimu berlanjut tanpa aku
Bagimu, darah tetap merah
Daun tetap hijau
Sementara detik di hidupku berkarat
Tak lagi pernah bergulir
Sungguh aku pun tak memberinya izin
Jika detik itu ingin bergulir maju
Meninggalkan lampau yang semakin jauh
Memaksakan kenang untuk dibuang
Dan aroma kita menjadi demikian usang
Aku merapal agar terseret ke belakang
Lalu membeku dan lekang
Hidup di detak nadimu
Lalu abadi dalam bungkus kafanmu
Baca Juga: [PUISI] Terbuai Pujian
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.