[PUISI] Diolok-olok Takdir
Sialan, diri ini
Unsplash/Jeremy Bishop
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku adalah bebatu yang melayang di gulitanya semesta
Entah hendak menghantam apa
Atau diledakkan oleh apa
Geraknya seolah berarah
Tapi apa sejatinya arah di sebuah ruangan yang hampa?
Ia hanya menurut tanpa turut
Memasrah diolok-olok takdir
Dalam sunyi yang tak berakhir
Aku adalah keras yang mudah disetir
Pemilik raga yang tak pernah berhak atas pikir
Baca Juga: [PUISI] Sejenak Merangkul Puisi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All