[PUISI] Diolok-olok Takdir 

Sialan, diri ini

Aku adalah bebatu yang melayang di gulitanya semesta

Entah hendak menghantam apa

Atau diledakkan oleh apa

Geraknya seolah berarah

Tapi apa sejatinya arah di sebuah ruangan yang hampa?

Ia hanya menurut tanpa turut

Memasrah diolok-olok takdir

Dalam sunyi yang tak berakhir

Aku adalah keras yang mudah disetir

Pemilik raga yang tak pernah berhak atas pikir 

 

Baca Juga: [PUISI] Sejenak Merangkul Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fatimah Ridwan Photo Verified Writer Fatimah Ridwan

75% Introvert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya