[PUISI] Terlampau Jenuh
Terserah jika akhir kisah kita begitu payah
Ilustrasi jenuh (unsplash.com/Caroline Heza)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita karam
Setelah sekian lama mengarungi lautan asmara
Sinar renjana yang sempat memancar
Padam dihunjam tengkar
Raib diterkam khianat
Kilauan cahaya yang tersorot dari kedua matamu
Lantas lenyap bersama kepergianmu
Akan kujaga selalu dirimu hingga akhir hayat
Untuk itu aku selalu terperdaya
Dari lisan itu pula engkau bermain muslihat
Indahnya memang terasa, kau buat aku lengah
Namun tidak untuk sekarang
Ataupun di masa yang akan datang
Tak 'kan terjerembap lagi ke dalam drama picisan
Terserah
Jika pada akhirnya tak mampu bersama
Jika pada akhirnya hanya menuai luka
Kita mesti sadar
Akan dinding pembatas yang semakin agam
Yang senantiasa menjarangkan jarak yang telah tersurat
Terserah jika akhir kisahnya begitu payah
Aku sudah jenuh dengan semuanya
Baca Juga: [PUISI] Noda di Kalbu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All