[PUISI] Memekik Paksa, Tanpa Suara

Teriris sambil meringis

Kali ini seorang diri
Getol betul aku mengamati
Di bawah sengatan hangat sang raja siang
Dalam lilitan pengang pengundang gamang
Hamparan pamah itu kudapati tengah berjelajah masalah
Berjibaku pilu mendamba secuil hirau tanpa kelabu
Namun apa daya di masanya yang kedaluwarsa tertuju
Ia tersengal-sengal pegal di buritan kanal
Nyaris mampus dihunjam gerimis rampus
Hanya mampu menangis, menjerit, meringis tercabik-cabik bengis
Sambil menatap lirih dengan harapan terlampau tinggi
Kalau-kalau makhluk berakal budi ini masih punya empati

Baca Juga: [PUISI] Seribu Doa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Giffary Yusuf Photo Verified Writer Giffary Yusuf

Gemar berimajinasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya