[PUISI] Kisah Fajar dan Mentari

Kuabadikan kisah hidupmu, Fajar, temanku

Untuk mentari yang mungkin tak akan bersinar lagi,
ada fajar yang menantimu datang walau saat kau datang mungkin ia telah menghilang,
ada langit yang menahan diri agar tak muram saat melihat fajar duduk di samping kelam,
ada ribuan awan yang berlalu lalang tanpa lelah menemani fajar yang tak kunjung siuman di halaman peraduan.

Untuk mentari yang mungkin akan bersinar lagi,
ada cakrawala baru yang siap untuk kau tinggali,
ada sabana indah yang siap untuk kau sinari,
ada aku yang akan selalu menjadi,
fajar yang tak lagi kau huni.

Baca Juga: [PUISI] Masih Sama

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Gusti Andrean Surya Pratama Photo Verified Writer Gusti Andrean Surya Pratama

Tumbuh, tumbuh, terus bertumbuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya