[PUISI] Pembunuhan 

Kami menangis sejadi-jadinya

Anak itu menangis dengan darahnya
Tubuhnya layuh dihantam kayu
Teriakannya kerap terdengar memekik
Di antara lorong panjang sekolah
Mengeja hati yang tercabik oleh telatah
Hingga sinar rembulan di ujung sana
Menatapnya nanar dalam gulita

Suaranya parau
Buat bergidik tiap pasang telinga yang membaca
Kulitnya yang dingin mengalirkan
Ribuan ketakutan, kekesalan, dan kekecewaan
Pada orang-orang yang menjamah
Di mana pun, di ruang kelas yang ingar bingar
Tapi terasa hampa baginya sebagai korban

“Ada yang ingin membunuhku.
Ada yang telah membunuhku.”
Ucapnya parau, meminta tolong
Kami menangis sejadi-jadinya
Mendekap erat kematian bersama kekosongan

 

Baca Juga: [PUISI] Muka Belang 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya