[PUISI] Kalah Oleh Takdir

Kau sang perencana ulung, bukan?
Menulis seluruhnya dalam lembaran rapi
Tak lupa menyimpan bersama barisan ekspektasi
Sungguh, meramu yang paling manis
Manis, atau justru miris?
Kau akan menangis tersedu
Bukankah rencana hanya menjadi wacana
Mengaku kalah oleh takdir
Rencanamu, atau memilih rencana-Nya?
Bukankah seluruhnya sama?
Rencanamu menghadirkan puas
Rencana-Nya memiliki kebaikan tanpa batas
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.