Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Malam dan Tegurannya yang Tak Pernah Lelah

ilustrasi merenung di malam hari (pexels.com/Nikolai Ulltang)
ilustrasi merenung di malam hari (pexels.com/Nikolai Ulltang)

Ceroboh mungkin itulah namaku
Membaca hidup dengan mata kabur
Menghakimi tanpa menyelami
Kini sepi jadi teman paling jujur

Malam, kau datang bagaikan bayang luka
Menyusup perlahan di sela napas
Teguranmu sunyi, tetapi menghunjam
Membangunkan jiwa yang lama terlelap

Aku ingin kembali
Kepada hati yang pernah tenang
Menebus arah yang pernah meleset
Sebelum kau lelah menegurku lagi
Bila nanti esok tak lagi memaafkan
Biarlah malam jadi tempatku bersimpuh
Kan kutitip harap pada gelap
Berharap aku tetap bisa tumbuh dari luka

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us