[PUISI] Lahir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuhanku menitipkan kanvas kosong pada suatu malam yang penuh peluh dan darah
Sudah kuwarnai dengan banyak warna hingga detik ini
Tapi aku tidak mewarnainya dengan hitam dan kelabu
Biar hitam dan kelabu yang ada tumpah ruah pada kanvasku sendiri
Sebab sebagaimana Tuhanku menitipkan
Aku berharap kanvas itu kembali dengan sebaik-baiknya versi
Menjadi sederhana yang bermakna
Menjadi hening tapi tak menorehkan hampa
Menjadi berwarna tapi bukan seperti pelangi yang hanya sementara
Begitulah kanvas itu akan aku kembalikan pada-Nya
Kedatangannya adalah kesengajaanku
Ia adalah syukur sekaligus terima kasihku yang tak berujung
Baca Juga: [PUISI] Jendela Pagi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.