[PUISI] Penuh Debu

Hatimu tetap cantik nan mulia

Kutatap wajahnya yang murung
Bagai semua di sana awan mendung
Bibir kecilnya bersenandung
Hidupku tiada lagi diuntung

Kutatap wajahnya yang kelabu
Ia berbisik sendu, bahwa rindu masa lalu
Masa sebelum diri ini jijik penuh debu
Debu yang merenggut asa jadi luka biru

Lalu, kubilang padanya begini
Celaka itu memang menyakiti
Tapi, kau tak perlu menyiksa diri
Dengan kuku tajam dan sayatan belati

Kubilang lagi padanya
Raga dan sukma mungkin penuh luka
Tapi, kau tetap cantik bak mutiara
Karena sungguh, hatimu jernih nan mulia

Kuharap kau mau kembali menebar canda
Seperti sedia kala pada anak-anak belia
Tenang saja
Tuhan takkan meninggalkanmu ke mana

Cilacap, 24 September 2021

Baca Juga: [PUISI] Tanda Tanya Alam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Langgeng Irma Salugiasih Photo Verified Writer Langgeng Irma Salugiasih

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya