[PUISI] Rute Terakhir di Hari Jumat

Rute panjang itu berakhir tadi pagi

Setiap orang yang mendengarnya,
Mengira dia gila dalam pekerjaannya
Ada yang mencibir, namun juga ada yang memujinya
Semua begitu tergambar seperti baik dan buruknya manusia

Waktu itu Jumat pagi dalam ingatan
Aku bertanya dengan siapa aku pergi, 
Nyatanya sosok itu yang dikenal ugal-ugalan
Dulu terasa enggan, namun kini aku bisa memaklumi bahkan menikmati

Perjalanan seperti biasanya, kamu di depan, aku di belakangmu
Waktu tempuh yang harusnya lama,
Tapi bersamamu, waktu terasa begitu cepat dipacu
Kita sampai di pemakaman di Desa Buana

Waktu itu kita mengantar kepergian sosok yang tak dikenal
Siapa sangka kini kepergianmu yang mungkin tak akan sempat aku kawal 
Rute terakhir bersamamu adalah keabadian kekal
Akan selalu aku ingat, ketika kembali menyusuri tanah asal

Baca Juga: [PUISI] Aku, Ibu, dan Perpisahan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya