[PUISI] Aku, Ibu, dan Perpisahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku berteduh melipir ke pinggir.
Di situ, Ibu membuatkanku kopi secangkir.
Lalu, seraya meneguk kopi buatan ibu
aku berpikir:
“Mengapa cerita yang telah berakhir,
menyisakan masalah yang mangkir?”
Dengan baju setengah basah,
karena diguyur hujan
yang turun dari langit di matanya,
Ibu berkata:
“Tak usah terlalu dipikir, nak.
Inilah sejarah yang kau ukir.
Semua yang berawal pasti akan berakhir.”
“Segala kondisi terbaik hanyalah bagi Ibu,
terima kasih Ibu.”
Sedih pun berakhir,
di hadapan perpisahan yang hadir.
Baca Juga: [PUISI] Kita Telah Selesai
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.