[PUISI] Segala Luka yang Kuhitung

Luka yang kupikul karena telah memilihmu

Jika tidak salah ingat, jika ingatanku belum tergerus habis
Dirimu pernah jadi bagian yang manis 
Membuat keyakinan bahwa memilihmu adalah kebenaranku
Walau saat itu banyak juga yang harus aku relakan berlalu 

Jujur aku tidak bisa berkata waktu luka itu masih terasa baru 
Jujur aku tidak bisa mengeluh saat sosokmu menjadi asing bagiku
Begitu pun saat luka yang ditumpuk menahun jadi selongsong peluru
Yang melubangi hati yang memang sudah membiru 

Kamu memang pandai membuat semua seolah menjadi salahku
Atas semua luka yang kuhitung dan semua yang berlalu
Tanpa sebab aku tanyakan mengapa harus aku
Yang harus menanggung beban kesalahan masa lalu

Atas semua luka yang tak lagi bisa terhitung
Aku kembali pulang dalam keadaan buntung 
Tanpa sadar memang aku tak pernah jadi beruntung
Saat memilihmu yang malah menjadikan aku tawanan terkurung

Baca Juga: [PUISI] Harap sang Pangeran dengan Jujurnya Awan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya