[PUISI] Cerita Kota Sepi
Anakku diam membisu
pexels.com/mentatdgt
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku kembali menyepi dalam keramaian kota
Namun, dengan cara yang berbeda
Namun, dengan cara yang berbeda
Sebuah sapaan manis dan sentuhan dianggap dosa
Maka, dengan ukuran satu hasta akhirnya bisa saling menyapa
Aku dan orang asing diikat oleh musuh yang sama
Yaitu keramaian dan pertemuan
Tak habis-habis keduanya sibuk mengganggu
Anak-anak yang hampir tergoda oleh rayuannya
Kini terkapar lemah dan membisu
Semoga suara anak-anakku kelak bisa belajar dari apa yang terjadi saat ini
Bahwa ada sebuah penyakit yang ditimbulkan oleh sebuah keramaian
Kalian harus lebih hebat dari golongan para petuah
Jadilah kalian penyebar kedamaian
Baca Juga: [PUISI] Waktu dan Rasa
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All