[PUISI] Tatapan yang Didera Lara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bintang-bintang bercengkerama di balik kabut
Mereka membahas perihal ketamakan manusia yang mulai kabur
Mungkin mereka setuju bahwa sepi itu bukan berarti buntu
Tapi justru penawar rindu yang awalnya membeku
Sedikit demi sedikit awan mulai bergerak
Memberi petunjuk apa yang sebenarnya
Kabar itu hanyalah omong kosong si pecandu cakrawala
Tingkahnya sudah gila dicandu pertemuan
Tatap dan luka yang kian didera lara
Memukul keras bahu dari romantika sandaran
Kisah kasih di tengah tragedi ganas
Adalah sebuah pelajaran berharga
Baca Juga: [PUISI] Serakah yang Memasrah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.