[PUISI] Membenamkan Kasihku Sepanjang Gugur Daun   

Kendati ia tak pernah punya kuasa untuk terbit dan merasa   

Rautmu masih oranye di telingaku
tampak tak lagi bersuara
runyam selain
bisikan yang tak mampu diam. 

Kepada padang ilalang
lembayung itu tersenyum
lebar menampilkan gejolak merahnya
beserta sisa-sisa juita. 

Pada waktu yang sama
aku terabai
tersesak di antara
bayu yang ribut mendesau.

Pikirku masih ada sejenak 
untuk kita beranjak
dan kembali
meringkus bentang jarak.

Tiada namun tiada tetapi
segala usai tanpa
sempat ujung lidah
mencuat menutur cerita. 

Kasihku sudah jauh terbenam
matahari pun tak akan sampai
menyisakan daun-daun
tergugur di pelataran.

Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Matthew Suharsono Photo Verified Writer Matthew Suharsono

We're lost in the rain, so let's run away.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya