[PUISI] Membenamkan Kasihku Sepanjang Gugur Daun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rautmu masih oranye di telingaku
tampak tak lagi bersuara
runyam selain
bisikan yang tak mampu diam.
Kepada padang ilalang
lembayung itu tersenyum
lebar menampilkan gejolak merahnya
beserta sisa-sisa juita.
Pada waktu yang sama
aku terabai
tersesak di antara
bayu yang ribut mendesau.
Pikirku masih ada sejenak
untuk kita beranjak
dan kembali
meringkus bentang jarak.
Tiada namun tiada tetapi
segala usai tanpa
sempat ujung lidah
mencuat menutur cerita.
Kasihku sudah jauh terbenam
matahari pun tak akan sampai
menyisakan daun-daun
tergugur di pelataran.
Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.