[PUISI] Sayang Sekali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sayang sekali aku sayang
pada celotehmu yang hangat
di selasar kita mengulang
kelakar biar usang
masih sama lucunya.
Sayang sekali aku sayang
pada ujung garis bibirmu
yang kerap tersenyum
paksa pada kawula
di pelataran parkir.
Sayang sekali aku sayang
pada sebungkus permen
asam yang memenuhi
saku celanamu: tak pernah
luput barang sehari.
Sayang sekali aku sayang
pada payung seladon
kepunyaanmu yang
selalu tertinggal
di balkon kamarku.
Sayang sekali aku sayang
terlampau jauh hingga
lambat laun tak
lagi mengenal aku
pada diri sendiri.
Baca Juga: [PUISI] Sepotong Memori yang Kaubawa Pulang
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.