[PUISI] Surat Ketidaktahuan

Lewat sepucuk perasaan yang kadang samar dan mengabu 

Aku tak tahu bagaimana cara menyampaikan ini kepadamu, 
lewat sepucuk perasaan yang kadang samar dan mengabu
lalu kembali timbul menyeruak dalam kalbu
apakah sekadar singgah laksana perahu tertambat
di dermaga tanpa sadar kapan ia terlambat
tetap aku memilih menjadi seorang pengamat
yang selalu melaungkan amin disertai
nama yang paling aku sukai 
dan menghadirkan rasa geli  
lantaran muncul suara-suara senyap
surat ketidaktahuan yang kutulis bersama harap
semoga suatu saat berbalas dengan genap. 

Baca Juga: [PUISI] Menulis Puisi Berikutnya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Matthew Suharsono Photo Verified Writer Matthew Suharsono

We're lost in the rain, so let's run away.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya