[PUISI] Tak Lagi Memekar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah terlambat, Sayang
pikirmu tiada bakal layu
sedang
pekarangan telah bisu.
Kita tidak kunjung satu suara
apa lagi yang harus ditahan
hanya terus saling membagi luka
tanpa senda namun sedan.
Gerimis telanjur padam
kelopakku terus menghilang
pada rindu yang terus membenam
izinkan aku tak lagi berkalang.
Karena sudah tak berbekas
boro-boro memekar indah
di sepanjang daun meranggas
aku kadung terpatah-patah.
Baca Juga: [PUISI] Pengkhianatan Terhebatmu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.