[PUISI] Tersisa Sesal yang Tak Kunjung Selesai

Tertinggal rona senantiasa disesaki mendung 

Kisah yang sama-sama kita rajut sembarang
tanpa akhir bahagia lalu kau buang
sesungguhnya tak lagi membuat aku memberang.

Terlampau lemah diri ini sudah kelewat mabuk
meskipun luka-luka itu tak lagi menusuk
justru mengejawantah rindu yang terus aku peluk.

Memang betul kata mamak di kampung
janganlah jatuh pada yang belum rampung
tertinggal rona senantiasa disesaki mendung.

Sekarang bersisa sesal dalam dada
tak kunjung selesai selain sedu dibuahi netra
mengapa rasa terlalu dalam pada siapa.

Baca Juga: [PUISI] Tak Ada Lagi Puisi tentangmu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Matthew Suharsono Photo Verified Writer Matthew Suharsono

We're lost in the rain, so let's run away.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya